SETELAH
9
tahun menjadi formator, Father Nantes
lalu diminta menjadi Ekonom Provinsi.
“Saya tidak punya pengalaman menjadi bendahara, sekalipun bahkan hanya seorang bendahara kelas ketika masih sekolah,” ungkapnya sambil tertawa.
Putusan pimpinan memilihnya untuk mengemban tugas sebagai Ekonom Provinsi bukan tanpa alasan, meskipun ia mengaku sama sekali tidak memiliki latar belakang lulusan ekonomi, apalagi akuntansi.
“Padahal ketika sekolah, nilai terendah dalam pelajaran adalah menghitung … Mamma mia,” ujarnya disertai derai letupan tawa.
Ekonom Dominikan Provinsi Filipina
Father Nantes pun berkisah ada kemungkinan pimpinan memilihnya menjadi Ekonom Provinsi, karena melihat dedikasinya saat bertugas sebagai formator.
“Kemungkinan besar pengalaman ketika menjadi magister Novis di mana saya merancang bangunan Novisiat, menjadi alasan saya diminta menjadi Ekonom Provinsi selama dua tahun,” ungkapnya sembari mengungkapkan lebih lanjut bahwa selain menjadi bendahara Provinsi, ia juga mengajar di Fakultas Teologi bidang Teologi Spiritualitas di Universitas Santo Thomas di Filipina.
Ekonom Generalat Dominikan di Roma
Sepertinya panggilan untuk menangani aset Ordo sedang melekat di pundaknya. Oleh karena itu, setelah mengakhiri tugas sebagai Ekonom Provinsi, Father Nantes diminta menjadi Ekonom Generalat OP di Roma selama kurun waktu enam tahun (1999-2004).
“Biasanya yang menjabat ekonom Ordo adalah orang Eropa, namun mungkin Superior General kami yang waktu itu berkewarganegaraan Inggris berkeinginan supaya ada wajah baru di kolega jajaran Generalat,” ungkapnya.
Selama enam tahun menjadi Ekonom Ordo Dominikan pertama dari Asia, Father Nantes mengaku memiliki kesempatan sering kali berkeliling dunia di mana terdapat biara Dominikan.
“Beberapa pengalaman menarik selama menjadi Ekonom Ordo Dominikan, yakni saya kerap mengunjungi gereja-gerejadi Roma yang merupakan pusat seni dan saya mengagumi karya para seniman yang luar biasa, sehingga naluri seniman saya bangkit kembali,” ungkapnya seraya berkisah bahwa ia juga yang telah mendesain beberapa bagian refter Generalat OP, Curia Generalizia Frati Domenicani – Convento Santa Sabina di Roma.
Selain itu, ia juga menuturkan pengalaman menarik lainnya bahwa ia pernah menjual biara rahib Dominikan di Luxembourg, itu karena sudah tidak ada lagi penghuninya.
Dari hasil penjualan itu, lalu ia gunakan untuk membeli bekas areal sekolah militer di Ukraine untuk kemudian dibangun ulang menjadi biara Dominikan di sana.
Provinsial Ordo Dominikan Provinsi Filipina
Belum juga genap enam tahun menjabat sebagai Ekonom Ordo, maka pada pertengahan tahun keenam, Father Nantes diangkat menjadi Provinsial tahun 2004.
Kembali menghirup udara di negara sendiri langsung membuat imam yang dikenal dekat orang muda ini senang karena memiliki lebih banyak kesempatan untuk berkreasi mengembangkan bakat seninya.
Namun di lubuk hatinya terbesit keinginan untuk pergi ke Indonesia.
“Sebenarnya saya ingin pergi ke Indonesia, ketika saya menjadi bendahara Provinsi supaya ada keseimbangan dalam hidup saya,” pungkasnya.
Dalam refleksinya,Father Nantes mengatakan Tuhan begitu baik. Sudah begitu banyak kebaikan yang ia terima dari Tuhan.
“Sekarang saya ingin menanggapi kebaikan Tuhan itu dengan pemberian diri saya yakni menjadi pewarta kebaikan Tuhan ke Indonesia,” ujarnya
Oleh karena itu, Father Nantes berkeinginan untuk mengambil Doktorat Human Resource Management supaya bisa menjadi karyawan di San Miguel Corporation yang mana perusahaan bisnis ini memiliki cabang di Indonesia.
“Supaya saya bisa masuk ke Indonesia dan bisa tinggal di sana lebih lama, maka saya berkeinginan menjadi karyawan di San Miguel Corporation sebagai konsultan,”ungkapnya.
Namun niat itu kandas, lantaran General Superior memintanya untuk menjadi Ekonom Ordo di Roma. Berlanjut)