Bacaan 1: Bil 21:4-9
Bacaan 2: Flp 2:6-11
Injil: Yoh 3:13-17
Beberapa waktu lalu ada seorang tokoh yang mengatakan bahwa dalam salibnya umat katolik itu ada jin. Umat katolik tidak marah bahkan hanya mentertawakannya dalam hati serta merasa kasihan dengan orang itu.
Dalam Gereja Katolik, patung merupakan simbol atas sosok yang diistimewakan. Jadi bukan patungnya yang diistimewakan dan disembah.
Seseorang meyimpan foto kekasihnya. Tentu ia bukan mengasihi foto (barang) itu namun sosok yang ada dalam foto itulah yang dikasihinya.
Bagi umat katolik, patung sangat alkitabiah sekali. Ada tiga contoh tertulis dalam Alkitab:
- Perintah Allah membuat dua kerub dari emas di atas penutup tabut perjanjian (Kel 25:18-20)
- Perintah Allah membuat dan meninggikan patung ular (Bil 21:9; Yoh 3:14-15)
- Salomo membuat patung Kerub (1 Raj 6:23-28)
Hari ini Gereja Katolik merayakan Pesta Pemuliaan Salib Suci, merayakan kayu salib sebagai instrumen keselamatan.
Ketika Bangsa Israel dituntun keluar dari Mesir menuju “Tanah Terjanji” mereka memberontak pada Allah, merasa di-PHP (diberi harapan palsu) oleh-Nya. Maka Allah mendatangkan ular-ular Tedung, memagut mereka hingga banyak yang mati.
Lalu mereka menyadari kesalahannya, meminta Musa untuk memohon ampun kepada-Nya. Musa diperintahkan Allah untuk membuat patung ular sebagai simbol kehadiran-Nya untuk memberi hidup.
“Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.”
Dalam pengajaran-Nya kepada Nikodemus, Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa Anak Manusia harus ditinggikan untuk menebus dan menghapus dosa manusia. Dengan kesucian itu maka manusia memperoleh kasih karunia hidup kekal, ditebus kematiannya akibat dosa.
“Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.”
Kematian di kayu salib adalah sebuah kehinaan bagi orang Yahudi dan tanda manusia yang dikutuk Allah (Ul 21:23, Gal 3:13). Namun sebagai Manusia yang memiliki kesetaraan dengan Allah, Ia rela mengosongkan Diri-Nya, mengambil rupa seorang hamba, menjadi sama dengan manusia dan tidak perlu mempertahankan kesetaraan itu.
Pesan hari ini
Bagi orang bodoh, salib adalah kehinaan namun bagi umat katolik salib suci adalah simbol keselamatan dari Allah.
Melalui kematian Yesus disaliblah, manusia mendapatkan kasih karunia hidup kekal.
“Kemuliaan begitu memesona sehingga kita mencintai apa pun yang kita kaitkan dengannya, meski itu kematian.”