HARI Rabu, 27 Maret 2019, pekan lalu Paus Fransiskus mengangkat dua Uskup baru yang akan melayani wilayah Mindanao di Filipina bagian selatan.
Romo Cosme Almedilla diangkat menjadi Uskup Keuskupan Butuan dan Romo Leo Dalmao CMF diangkat Uskup Keuskupan Isabela di Propinsi Basilan.
Romo Almedilla dari Keuskupan Talibon di Propinsi Bohol akan menggantikan Mgr. Juang de Dios Pueblos yang meninggal pada Oktober 2017. Sementara, Romo Dalmao dari Propinsi Bohol akan menggantikan Mgr. Martin Jumoad yang telah diangkat jadi Uskup Keuskupan Ozamiz pada 2016.
Romo Dalmao saat ini berkarya sebagai penasihat dan praefek Pembinaan Kongregasi Klaresian.
Di usianya yang ke-49, ia menjadi misionaris Klaresian Filipina pertama yang bergabung dalam Kolese Para Uskup.
Memahami penderitaan umat
Romo Elias Ayuban CMF, Superior Kongregasi Klaresian di Filipina, mengatakan umat Katolik di Basilan “pantas mendapat seorang gembala yang mengetahui penderitaan umatnya.”
“Saya sangat senang mendengarnya,” katanya.
Tugas pertama untuk Romo Dalmao setelah ditahbiskan sebagai imam adalah melayani warga Suku Sama-Badjau di Propinsi Basilan pada 1997.
“Keberadaannya di sana memberinya kesempatan untuk mengetahui dan mengalami kehidupan dan misi kongregasi,” kata Romo Ayuban.
Propinsi Basilan yang dianggap tempat kelahiran kelompok Abu Sayyaf telah menjadi sarang ektremisme selama tiga dekade lalu.
Sejumlah klerus termasuk misionaris Klaresian dan pekerja Gereja tewas dibunuh atau diculik.
Menurut Romo Ayuban, pengangkatan Romo Dalmao yang pernah berkarya sebagai superior Kongregasi Klaresian di Filipina sebagai uskup adalah konsisten dengan ajakan Paus Fransiskus “untuk meninggalkan zona nyaman kita dan menjangkau wilayah Gerejani.”
“Saya anggap Basilan sebagai satu wilayah Gerejani … dan tidak ada tempat yang lebih nyaman bagi seorang Klaresian untuk ditugaskan selain Basilan,” katanya.
Putra Provinsi Bohol
Kedua uskup terpilih itu berasal dari Propinsi Bohol di Filipina bagian tengah dan juga alumni Sekolah Teologi Loyola yang dikelola Serikat Yesus di Manila.
Romo Dalmao lahir di Tagbilaran dan masuk Kongregasi Klaresian pada 1986. Ia menyelesaikan studi filisafat di Kolese St. Antonius Maria Klaret.
Setelah merampungkan studi teologi, ia ditahbiskan sebagai imam oleh mendiang Uskup Emeritus Isabela Mgr Jose Maria Querejeta Mendizabal pada 1997.
Mgr. Mendizabal adalah misionaris asal Spanyol yang berkarya sebagai uskup Klaresian pertama di Filipina.
Pada tahun 2000, Romo Dalmao diangkat sebagai praefek mahasiswa. Tiga tahun kemudian ia berkarya sebagai magister novis saat ia masih melayani sebagai penasihat dan praefek Pembinaan Kongregasi Klaresian Provinsi Filipina.
Pada 2010, ia dipilih sebagai superior misionaris Klaresian Provinsi Filipina.
Ketika menduduki jabatannya itu, ia diangkat sebagai Ketua Asosiasi Superior Mayor di Filipina sampai ia mendapat tugas karya di Roma pada 2015.
Sementara itu, Uskup terpilih Almedilla lahir di San Miguel, Propinsi Bohol.
Ia menempuh studi dilsafat di Seminari Kolese Yohanes XXII di Malaybalay City dan Sekolah Teologi Loyola di Manila.
Setelah ditahbiskan imam pada 1987, ia berkarya di Paroki Kanak-kanak Suci di Ubay, Propinsi Bohol.
Ia pernah melayani sebagai pembina rohani di Seminari Kolese Yohanes XXII dan direktur Akademi Kanak-kanak Suci di Propinsi Bohol serta kapelan di RS Asian dan Pusat Kesehatan di Muntinlupa City.
Sejak 2015, Romo Almedilla yang dikenal atas gerakan Komunitas Basis Gerejani menjadi asisten direktur pusat pastoral Keuskupan Talibon.
Sumber: Pope Francis names new bishops for southern Philippines