Paus ke Meksiko dan Dampaknya pada Pemilihan Presiden AS

0
789 views

TANGGAL 12 – 18  Februari 2016 Paus Fransiskus ke Meksiko sebagai “misionaris” belas kasih dan perdamaian dan akan memeluk mereka semua yang menderita.

Dalam pesan Video kepada umat di Meksiko Paus berkata,

“Tinggal sesaat lagi saya akan berangkat ke Meksiko, saya sangat senang, saya diliputi oleh kegembiraan yang besar. Meksiko selalu saya ingat secara khusus dalam doa-doa saya. Kalian semua ada di hatiku, dan sekarang saya dapat mengunjungi kalian dan menginjakkan kaki di tanah yang terberkati dan begitu dikasihi oleh Allah dan Bunda Maria.”

“Kalian dapat bertanya kepada dirimu sendiri: apa tujuan kunjungan Paus kemari? Dan jawabannya sederhana: Saya ingin menjadi utusan belas kasih dan perdamaian, berjumpa dengan kalian, dan untuk kalian sehingga kita bisa berbagi bersama kebenaran fundamental dalam hidup kita, yaitu bahwa Allah peduli dengan kita, mengasihi kita tanpa batas, lebih dari yang pantas kita terima.”

“Saya ingin dekat dengan kalian semua, khususnya yang menderita, supaya saya bisa memeluk mereka dan mengatakan kepada mereka bahwa Allah sungguh mengasihi mereka; bahwa Allah selalu ada di samping kita. Saya gembira mendengar bahwa kalian berdoa banyak untuk menyiapkan kunjungan ini.”

“Doa menyiapkan hati kita untuk terbuka pada pemberian Allah. Doa menyinari mata hati kita untuk melihat sesama seperti Allah melihat mereka, dan untuk mengasihi seperti Allah mengasihi. Terimakasih banyak untuk doa-doa itu karena saya sangat membutuhkannya. Apakah kalian ingin tahu apa lagi yang saya inginkan?”

“Saya ingin mengunjungi rumah Perawan Maria di Guadalupe. Saya ingin mendekati Bunda Maria seperti seorang anak mendekat kepada mamanya. Dan saya ingin mempercayakan semua isi hati saya kepada Bunda Maria. Adalah sangat indah untuk dapat mengunjungi rumah mama dan merasakan kelembutan hatinya dan kehadirannya yang menenteramkan. Saya ingin menatap Bunda Maria pada matanya dan memohon supaya Sang Bunda tidak pernah berhenti memandang kita dengan mata belaskasih, karena Ia adalah Bunda kita dalam sorga.”

“Saya mempercayakan kunjungan saya dan anda semua saudara-saudariku terkasih umat Meksiko kepada Bunda Maria. Semoga Tuhan Yesus Kristus memberkati kalian dan Bunda tersuci Maria menjagai kalian.”

 Pemilihan presiden Amerika

Sangat menarik untuk diikuti bahwa kunjungan Paus di Meksiko akan terjadi dua pekan sebelum Super Tuesday tanggal 1 Maret di mana akan dilakukan pemilihan kandidat presiden Amerika untuk 15 negara bagian secara serentak. Yang paling penting adalah di Texas yang letaknya tidak jauh dari tembok beton yang dibangun Amerika untuk mencegah immigran dari Amerika Latin. Tidak sulit membayangkan bahwa siaran TV besar di Amerika akan menyorot kunjungan Paus itu silih berganti dengan kegiatan kampanye para calon presiden.

Bulan September 2015 lalu Paus bicara di Washington di hadapan Kongres Amerika:

“Ribuan orang menyeberang dari belahan selatan ke utara Amerika ini untuk mencari kehidupan yang lebih baik bagi mereka dan bagi keluarga mereka yang terkasih, untuk mencari kemungkinan lebih besar supaya bisa hidup lebih baik. Bukankah hal itu pula yang kalian anggota Konggres dan rakyat Amerika inginkan untuk anak-anak kalian? Janganlah kita menganggap mereka hanya sebagai jumlah dan statistik, tetapi tataplah wajah mereka, dengarkan riwayat hidup mereka masing-masing dan cobalah mencari solusi terbaik bagi situasi hidup mereka itu.”

Paus mengatakan hal itu di hadapan anggota Konggres yang mayoritan dari partai Republik dan anti immigrasi. Anggota Konggres dan Presiden Obama sedang berunding untuk mengatasi masalah 11 juta immigran gelap yang tanpa dokumen yang teracam untuk dideportasi.

Kunjungan Paus ke Meksiko bertempatan dengan kontes pemilihan presiden Amerika ini mau tidak mau akan menjadi semacam babak kedua relasi Paus dengan Washington. Dan bahwa peristiwa ini berdekatan adalah kabar buruk bagi Donald Trump yang telah kalah dalam Iowa causus.

Media akan menyorot perbedaan tajam antara Paus Fransiskus dengan Donald Trump. Paus sebagai pejuang kaum miskin, Trump sebagai milioner yang membela hak setiap orang untuk hidup sejahtera dan tidak boleh diganggu gugat.

Paus menggugat bahwa orang kaya harus membantu orang miskin. Apalagi menurut menelitian dari Pew Reserach Center 53  % orang katolik berpendapat bahwa Trump kalau jadi presiden maka akan payah dan celaka (would be a “poor” or “terrible” president)

Orang katolik lebih memilih Marco Rubio, seorang anak immigran asal kuba yang secara mengejutkan hanya sedikit di bawah Trump. Research yang sama menyatakan dari pihak calon demokrat, orang katolik lebih memilih Hillary Clinton daripada Bernie Sanders.

Paus Singgah di Kuba 3 Jam bertemu Partriark Moscow

Paus juga akan bertemu dengan Partriark Gereja Ortodox Moskow di Kuba. Pada saat yang bersamaan Paus terbang dari Roma ke Meksiko, Pemimpin tertinggi Gereja Ortodox Russia, Kirill dari Moscow juga terbang ke Kuba. Setelah melalui persiapan yang lama akhirnya Paus dan Partriark Gereja Ortodox Russia bisa bertemu tanggal 12 Februari dan memilih tempat yang netral yaitu Kuba.

Juru bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi SJ mengatakan bahwa Presiden Kuba Raul Castro akan menjemput Paus di Bandara Havana. Paus dan Pemimpin Ortodox itu akan saling memberikan sambutan dan akan menandatangani sebuah deklarasi.

Ini adalah momen ekumenis yang penting antara Gereja Katolik dan Ortodox Moscow. Sementara itu pemimpin umum Gereja Ortodox Timur Partriark Bartolomeus mengungkapkan kegembiraanya antas pertemuan itu. Dan Patriark Hilarion kepala bagian hubungan Gereja Ortodox dengan gereja lain menjelaskan bahwa pertemuan historik itu sudah disiapkan selama 20 tahun terakhir, dan dipilih Cuba salah satu negara di Teluk Karibia, dan bukan di Eropa karena masih adanya masalah “Gereja Katolik Yunani Ukraina” yang masih harus diselesaikan.

Wina, Austria, bisa menjadi tempat pertemuan berikutnya antara kedua pemimpin tersebut.

Sumber: Vatican Insider

Kredit foto: Ist

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here