Pelangi Setelah Badai

0
44 views
Ilustrasi - Pelangi. (ist)

Selasa, 2 Juli 2024.

Am. 3:1-8; 4:11-12.
Mzm. 5:5-6,7,8.
Mat. 8:23-27

BADAI merupakan angin kencang yang menyertai cuaca buruk yang sering kali datang dengan tiba-tiba. Badai tak hanya berupa angin. Di negara lain, ada badai salju, badai pasir, hingga badai abu.

Kemunculan badai ini selalu membuat takut masyarakat, karena badai bisa menghancurkan segalanya.

Badai tidak hanya diartikan sebagai fenomena alam, badai juga bisa diartikan sebagai suatu masalah.

Badai dalam hidup diibaratkan sebagai guncangan, terpaan kuat berupa peristiwa atau kejadian yang kedatangannya tak diharapkan, yang menimbulkan kehidupan yang semula tenang dan nyaman menjadi berantakan.

Badai lebih sering dikaitkan dengan hal negatif, suram, pedih, gelap, dan kesedihan.

Ketika badai sudah dilewati, seseorang akan melihat pelangi atau kebahagiaan dalam hidupnya.

“Rasanya kepala ini mau pecah,” kata seorang ibu.

“Tiga anakku, semuanya lulus dari jenjang pendidikan masing-masing. Anak pertama lulus SMA, anak kedua lulus SMP dan anak ketiga lulus SD.

Semuanya memerlukan perhatian dan pendanaan yang tidak sedikit. Sedangkan usaha suami melemah bahkan tidak bisa diharapkan akibat situasi ekonomi saat ini.

Meski sudah ada persiapan untuk biaya mereka namun pada kenyataannya masih jauh dari kata cukup. Dalam keadaan seperti itu, untungnya anak-anak bisa diajak diskusi, hingga mereka tidak keberatan jika harus hidup sederhana apa adanya.

Hanya dalam doa, kami menemukan kekuatan untuk berjuang menghadapi situasi sulit kami. Tuhan pasti membantu kami mengatasi badai kehidupan ini,” paparnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Tuhan, selamatkan kami. Kita akan tenggelam.”

Jawab-Nya, “Mengapa kamu takut? Kalian memang kurang percaya.”

Lalu Ia berdiri dan memberi perintah kepada angin ribut dan ombak.

Yesus menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa atas alam semesta. Meskipun badai besar, Dia mampu mengendalikannya dengan satu perkataan.

Kenyataan ini, mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi ujian atau tantangan, kepercayaan kepada Tuhan adalah kunci untuk melalui setiap badai. Tuhan Yesus adalah penguasa atas alam semesta dan kita dapat percaya sepenuhnya kepada-Nya.

Dalam setiap situasi yang kita hadapi, tidak perlu takut, ragu dan tawar hati untuk mempersembahkan dan mempercayakan diri hanya kepada Tuhan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku berpegang teguh pada Tuhan saat aku tergulung badai kehidupan ini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here