Bacaan 1: Kis 14:5-18
Injil: Yoh 14:21-26
Seorang katolik, dituntut untuk senantiasa menghidupi Firman-Nya yaitu dengan mengasihi sesama. Itulah perintah yang ditekankan dalam injil Yohanes.
Mengasihi sesama, bisa diwujudkan dalam ragam bentuk perbuatan dan salah satunya adalah pelayanan di Gereja. Ada banyak pelayanan, seperti pewartaan (mengajar), peduli sosial, liturgi dan lainnya.
Salah satu godaan terbesar dalam pelayanan adalah “ingin dihormati”.
Seseorang bisa “tergelincir” untuk senang diperlakukan istimewa atau menganggap dirinya memang istimewa. Merasa lebih dibanding orang atau umat lainnya, entah merasa lebih hebat, lebih suci, lebih super atau bahkan merasa lebih terberkati.
Bukan kita yang hebat tapi Tuhanlah yang hebat.
Dalam hal ini, Paulus serta Barnabas memberi teladan yang patut kita contoh. Saat mereka di Listra membuat mukjizat penyembuhan orang lumpuh sejak lahir, mereka dianggap dewa-dewa yang sedang turun ke bumi. Mereka diistimewakan dan diberi persembahan layaknya dewa.
Namun Paulus dan Barnabas menolak pengistimewaan itu.
“Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu.
Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.”
Tuhan Yesus telah memberi petunjuk bagaimana caranya agar Ia dan Bapa-Nya senantiasa berkenan kepada umat-Nya dan tinggal bersama.
“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku
dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.”
Sangat sederhana, yaitu menuruti firman-Nya.
Karena Yesus adalah “Jalan, Kebenaran dan Hidup”. Seluruh sabda dan ajaran-Nya adalah “Jalan menuju Allah Bapa”, itulah kuncinya.
Tidak berhenti disitu, Tuhan masih memberikan anugerah lainnya, yaitu Roh Kudus. Dia-lah yang akan memimpin seluruh hidup orang beriman. Jadi, semua tindakan yang dilakukan orang beriman bersumber dari Roh Kudus, Dia-lah yang hebat dan bukan kamu.
Pesan hari ini
Kita adalah manusia biasa seperti kata Paulus, jadi tidak sepantasnya merasa diri paling hebat dan terberkati saat melayani sesama.
Tuhan Yesus-lah yang hebat dan kita hanyalah alat-Nya.
“Jangan sombong, sebab yang memberikan keberhasilan adalah Allah. Tugas manusia hanya berproses yang terbaik.”