SESUNGGUHNYA, hidup di dunia ini terkait erat dengan kehidupan di surga. Yang pertama mempersiapkan yang kedua. Kemarin, Yesus berbicara tentang menjadi kaya di hadapan Tuhan (Lukas 12:21).
Hari ini, Yesus mengajarkan tentang mempersiapkan diri untuk menerima anugerah surgawi yang telah Tuhan sediakan (Lukas 12:37).
Siapa yang layak menerima anugerah besar itu? Mereka yang senantiasa siap siaga melayani Tuhan dalam hidupnya. “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetUk pintu, segera dibuka pintu baginya” (Lukas 12:35-36).
Bagaimana menghayati sikap siap siaga itu?
Dengan melakukan segala sesuatu bagi kemuliaan Tuhan; untuk melayani-Nya. Mereka yang menghayati hidup dan tindakannya dalam semangat itu tidak akan berbuat jahat. Siapa berani mempersembahkan yang buruk dan jahat kepada Tuhan?
Bukankah itu penghinaan terhadap Tuhan yang baik, benar, kudus, dan mulia?
Siap siaga melayani Tuhan dapat dilakukan dalam kegiatan sekuler duniawi maupun rohani surgawi. Yang penting bukan bentuk kegiatannya, melainkan motivasi dan tujuannya, yakni melayani Tuhan.
Apakah anugerah yang akan mereka terima? Tuhan akan mempersilakan mereka duduk makan dan Dia melayani mereka (Lukas 12:37). Ini suatu kehormatan yang luar biasa.
Bagaimana mungkin Tuhan melayani manusia?
Tuhan Yesus secara simbolis telah melakukannya, yakni ketika Dia membasuh kaki para murid-Nya (Yohanes 13:1-17). Dia datang untuk melayani; bukan dilayani (Matius 20:28). Pelayanan-Nya itu mencapai puncak dalam memberikan Diri di kayu salib.
Singkat kata, Injil hari ini (Lukas 12:35-38) mengajak kita menyadari dan membuat seluruh hidup ini sebagai pelayanan kepada Tuhan. Hal itu akan berlanjut dalam sikap memuliakan Tuhan selamanya di surga.
Dengan demikian, hidup ini menjadi pelayanan sepanjang masa.
Selasa, 24 Oktober 2023