INJIL hari ini (Lukas 8:16-18) sangat singkat, namun pesannya mendalam dan padat. Pesan itu tidak abstrak, melainkan konkret dan mendarat. Ketika direnungkan memberikan banyak manfaat.
Sepintas tiga ayat itu berdiri sendiri-sendiri. Namun bila didengarkan secara cermat dan direnungkan dengan khidmat kaitan antara ketiganya jelas terlihat.
Pertama, Yesus berbicara tentang pelita menyala yang mesti diletakkan di atas kaki dian supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya (Lukas 8:16). Pelita itu tidak hanya harus menyala, tetapi juga tidak terhalang cahayanya, sehingga dijamin hasilnya.
Siapakah pelita itu? Kita semua.
Siapa yang membuatnya menyala? Tuhan.
Dengan apa? Dengan sabda-Nya. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105).
Pertama, cahaya itu bersumber dari Yesus yang bersabda, “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.” (Yohanes 8:12).
Kedua, sabda Tuhan dan cahaya-Nya tidak dapat disembunyikan. Rahasia Kerajaan Allah pun akan dinyatakan. Mereka yang ikut ambil bagian dalam memancarkan cahaya itu akan mendapatkan berkatnya.
Sebaliknya, mereka yang menyembunyikannya akan dihukum. Ingat, perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30). Bukankah yang menyembunyikan talenta itu akhirnya dihukum?
Ketiga, mereka yang telah memiliki cahaya itu dan memancarkannya akan mendapat berkat melimpah. Sebaliknya, yang tidak memiliki cahaya itu, hidup dalam kegelapan dan tidak bisa melihat berkat. Yang ada padanya pun tidak tampak (diambil).
Setiap orang Kristen itu bagaikan pelita yang mesti menyala oleh karena sabda Tuhan. Bukankah Yesus bersabda, “Kamulah terang dunia?” (Matius 5:14).
Cahayanya mesti menerangi seluruh rumah kehidupan. Orang menjadi Kristen bukan untuk bersembunyi, melainkan untuk membagikan rahmat yang telah diterimanya.
Apabila telah memancarkan terangnya dan banyak orang merasakan berkatnya, orang Kristen tidak boleh menyombongkan diri. Bukankah sumber terang itu adalah Tuhan?
Jadi, semua pujian, hormat, dan syukur mesti mengarah dan kembali kepada-Nya (Matius 5:16).
Senin, 25 September 2023