Pelita Hati: 01.06.2018 – Apakah Hidupku Berbuah?

0
765 views

Bacaan Markus 11:11-26

PELITA sabda hari ini mengisahkan tiga hal,  yaitu  (1) Yesus mengutuk pohon ara, (2) Yesus menyucikan Bait Allah dan (3) Nasehat Yesus tentang doa. Rangkaian kisah itu dibingkai oleh pesan utama Yesus agar hidup kita sungguh berbuah.

Sahabat pelita hati terkasih,

Kutukan Yesus terhadap pohon ara adalah sebuah kiasan yang memuat pesan dan peringatan kepada para murid agar tidak menunda-nunda dalam bertobat. Kita  tak boleh mengulur-ulur waktu untuk bertobat. Tuhan menghendaki agar hidup kita berbuah karena Ia telah menanampan benih kebaikan itu dalam diri kita melalui baptis kudus-Nya.

Bagaimana hidup kita berbuah kebaikan? Yesus mengibaratkan dengan tindakan-Nya mengusir para pedagang di pelataran bait Allah. Yesus tidak ingin kediaman suci-Nya dijadikan ‘sarang penyamun’ dengan adanya praktek ketidakadilan dalam jual beli di depan bait Allah itu. Tuhan menyucikan bait Allah. Hati kita pun perlu dibersihkan dari keserakahan, amarah, congkak hati, iri dengki dan beragam pikiran kotor agar hidup kita selalu membuahkan kebaikan dsn kesejukan bagi sesama.

Dan pada akhirnya Yesus menyerukan perlunya memupuk komunikasi dengan Bapa di surga melalui doa. Doa adalah ungkapan iman orang yang percaya dan menyandarkan hidup serta harapannya kepada Tuhan. Hidup yang berbuah adalah hidup yang bersumber pada kekuatan doa. “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” (Mrk 11:23-24). Maka pertanyaannya,  apakah hidupku sudah membuahkan aneka kebaikan?

Harum mewangi bunga di taman,
taman hati yang mengagumkan.
Tanda orang sungguh beriman
hidupnya berbuahkan kebaikan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here