Pelita Hati: 01.07.2021 – Bangunlah, Berjalanlah

0
779 views

Bacaan: Kej. 22:1-19;Matius 9:1-8

Maka dibawa oranglah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di tempat tidurnya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Percayalah, hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Maka berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya: “Ia menghujat Allah.” Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata: “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu — : “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (Mat 9:2-6)

Sahabat pelita hati,

KISAH penyembuhan orang lumpuh kali ini melibatkan orang-orang di sekitarnya, yakni mereka yang mengantar dan membawanya kepada Tuhan.  Dengan hati tulus mereka menolong sesamanya yang tak berdaya hingga mengalami penyembuhan. Sementara  ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tetap bersikap “nyinyir” ketika Tuhan berkata kepada si lumpuh, “dosamu telah diampuni.” Bagi mereka tidak ada satu manusia pun yang dapat mengampuni dosa selain Allah. Karenanya, mereka menuduh Yesus telah menghojat Allah.

Sahabat terkasih,

Para ahli Taurat dan orang Farisi selalu berpedoman pada tata cara dan aturan  sebagaimana terumus dalam peraturan yang mereka buat dalam kitab Taurat, sedangkan Yesus bertindak atas hati yang berbelas kasih. Ia juga bertindak atas dasar kuasa yang dimiliki-Nya, bukan untuk menekan, menindas dan menguasai manusia tetapi untuk membantu dan  menyelamatkannya. Inilah bedanya, kehadiran Tuhan selalu membawa penyembuhan dan penyelamatan (yang lumpuh itu bisa berjalan), sedangkan orang Farisi hadir membawa persoalan. Mereka menimpakan beban berat dengan beragam aturan-aturan yang mengikat dan memberatkan. Semoga kita dijauhkan dari cara hidup dan tabiat para Farisi sebaliknya kita hidup dalam kerendahan hati  dan sedapat mungkin dapat bermakna bagi sesama. 

Di sana teman di sini kawan,
semuanya menjadi saudara.
Bagi yang sungguh beriman,
selalu membawa kabar gembira.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here