Pelita Hati: 02.01.2019 – Sang Rendah Hati

0
1,188 views

Bacaan Yohanes 1:19-28

Lalu mereka bertanya kepadanya: “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Dan ia menjawab: “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Dan ia menjawab: “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya: “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawabnya: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.” Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, katanya: “Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”  (Yoh.1:21-27)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini menyajikan dialog antara Yohanes Pembaptis dengan para imam dan orang-orang Lewi serta beberapa orang Farisi. Mereka mengajukan sejumlah pertanyaan seperti identitas dirinya, mengapa Yohanes melakukan tindakan membaptis hingga pertanyaan apakah Yohanes adalah Mesias yang dinantikan orang-orang Israel? Melalui dialog ini kita akan belajar dari seorang Yohanes Pembaptis bagaimana harus bersikap dengan bijak, menempatkan diri dengan tepat serta tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Sahabat terkasih,

Jawaban Yohanes  terhadap berbagai pertanyaan menegaskan bahwa ia sungguh pribadi yang rendah hati serta berkomitmen terhadap  tugas yang diemban. Kalau ia mau, sejatinya dapat menjawab “ya, saya Mesias”, dan mereka pun akan percaya sebab apa yang dilakukan Yohanes (seperti membaptis) adalah karya-karya Mesias mereka nanti-nantikan. Inilah komitmen dan  kerendahan hati Yohanes Pembaptis. Apalagi ia menambahkan, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.”

Sahabat terkasih,

Semoga kita mampu meneladan keutamaan Yohanes Pembaptis, yakni berkomitmen terhadap tugas dan tangungjawab yang diemban dan tak mengambil peran milik orang lain apalagi berusaha menguasainya. Belajarlah rendah hati pada Yohanes Sang Rendah Hati.

Bunga Sakura mekar di musim semi,
sungguh indah menarik hati.
Tuhan Yesus ampunilah kami,
dari dosa congkak  hati.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here