Bacaan: Bil.11:4b-15;Matius 14:13-21
Menjelang malam, murid-murid-Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. (Mat.14:15-16.19.21)
Sahabat pelita hati,
KISAH Yesus memberi makan limaribu (5000) orang dalam Injil Matius memiliki keistimewaan sendiri. Di mana letak keistimewaannya? Jika kita membaca perikope sebelumnya (Matius 14:1-12) dikisahkan Yohanes Pembaptis dibunuh denga keji oleh Herodes. Bagaimana perasaan hati Yesus kita baca dalam Matius 14:13, “Setelah Yesus mendengar berita itu (pembunuhan Yohanes) menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mengambil jalan darat dari kota-kota mereka.” Nyata bahwa Yesus mengalami kesedihan mendalam karena Ia dan Yohanes memiliki hubungan batin yang amat mendalam. Karenanya, Ia naik perahunke seberang, ingin menyendiri dan menyingkir serta tidak mau diganggu oleh aktivitas apa pun dan oleh siapa pun. Namun ternyata banyak orang berbondong-bondong mengambil jalan darat dan dengan membawa begitu banyak orang sakit dan minta penyembuhan. Di situlah Tuhan tergerak oleh belas kasih. Persoalan berikut adalah khalayak yang jumlahnya ribuan itu kelaparan. Lalu apa yang dibuat kemudian?
Sahabat terkasih,
Ada dua sikap berbeda:
Pertama, para murid senang mengambil cara yang mudah yaitu hendak mengusir orang banyak agar mereka pulang atau mencari makan di kampung terdekat. Inilah jalan pintas yang paling mudah dan tidak membuat repot.
Kedua, Yesus memerintahkan ‘kamu harus memberi makan!’ Yesus meminta para murid untuk belajar peduli dan bertanggungjawab. Memang persoalan berikutnya adalah bagaimana mungkin jika hanya ada dua (2) ikan dan lima (5) roti Jelai? Para murid lupa bahwa mereka ada bersama Yesus. Singkat cerita, Tuhan membuat mujizat atas roti dan ikan itu sehingga dapat memenuhi lima ribuan orang.
Sahabat terkasih,
Terkadang kita pun seperti para murid, mudah ambil jalan pintas dan mudah kalut. Kita lupa bahwa Tuhan selalu beserta kita dan dapat menjadi jawaban atas aneka macam pergumulan dan persoalan. Semoga pelita sabda hari ini meneguhkan hati dan pengharapan kita.
Di sana gunung di sini gunung, di tengah-tengah hutan wisata. Jangan bimbang dan jangan bingung, Tuhan selalu beserta kita
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)