Bacaan:
Yesaya 60:1-6, Efesus 3:2-3a.5-6, Matius 2:1-12
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya: “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain. (Mat. 2:1-2, 10-12)
Sahabat pelita hati,
HARI ini adalah Hari Raya Penampakan Tuhan atau Minggu Epifani atau Pesta Tiga Raja. Pelita sabda selalu merenungkan Injil Matius 2:1-11 (Orang-orang Majus dari Timur). Sejatinya Injil tidak pernah menyebut ada tiga raja atau tiga orang majus. Yang tertulis adalah mereka membawa tiga persembahan, yaitu emas, kemenyan dan mur. Mereka datang dari timur alias mereka bukan orang Israel atau dahulu lazim disebut Kafir, namun mereka datang ke Bethlehem membawa persembahan untuk Tuhan. Peristiwa ini juga dimaknai sebagai kisah panggilan orang-orang Majus yang kemudian percaya dan menjadi pengikut Kristus. Nyatalah bahwa kedatangan Tuhan ke tengah-tengah dunia bukan hanya untuk kalangan orang-orang Israel, tetapi Tuhan hadir untuk seluruh bangsa dan semua orang. Karya keselamatan-Nya pun diperuntukkan bagi semua orang, tentu yang percaya kepada-Nya. Pertanyaannya, jika para Majus membawa persembahan berupa emas, kemenyan dan mur, apa yang akan kita persembahkan kepada Tuhan?
Sahabat terkasih,
Di awal tahun yang baru ini, kiranya menjadi waktu yang tepat bagi kita untuk mempersembahkan kehendak dan niat baik kita. Terutama kita persembahkan diri dan hati kita seutuhnya kepada-Nya. Bukan emas dan perak yang Tuhan kehendaki tetapi uhan tak lagi meminta emas atau pun perak, tetapi persembahan hati yang tulus, hati yang menyembah dan hati yang berpasrah. Jangan pernah mengabaikan Tuhan di setiap langkah hidup kita. Tuhan harus diberi tempat di dalam keluarga agar Dia selalu menyertai dan memberkati keluarga. Semangat mempersembahkan hidup kepada Tuhan. Semangat mempersembahkan hati kepada-Nya yang kita wujudkan dalam kasih fan pelayanan kepada sesama.
Burung Kutilang dan burung Nuri, berkicau riang menyambut pagi. Kepada-Mu Tuhan kami berserah diri, sambil mempersembahkan kehendak baik kami
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)