Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Kisah “Yesus Menyucikan Bait Allah” sebagaimana dituturkan oleh penginjil Yohanes menggambarkan betapa Yesus sangat marah terhadap para pedagang dan penukar uang di pelataran bait Allah. Ia menjungkirbalikkan meja-meja pedagang termasuk menghamburkan uang para penukar dan membuat cambuk untuk mengusir para pedagang. Yesus nampak di luar kendali dalam kemarahannya. Sejatinya bukan semata-mata karena para pedagang berjualan. Sumber soalnya adalah adanya praktek kolusi dan ketidakadilan di balik jual beli hewan dan penukaran uang tersebut. Orang-orang kecil yang ingin mempersembahkan korban di bait Allah harus membeli hewan dengan harga yang jauh lebih mahal dan harus menukarkan uang yang dianggap sah, tentu dengan nilai yang jauh lebih mahal. Situasi inilah yang oleh Yesus dinilai sebagai “sarang penyamun” atau sarang berkembangnya kejahatan. Di sinilah sejatinya Yesus sedang ingin menyucikan hati manusia yang sarat dengan kepentingan diri dan keserakahan.
Sahabat terkasih,
masa prapaskah adalah masa tobat dan saat untuk menyucikan hati melalui aneka macam olah rohani. Semoga hati kita sungguh menjadi suci dan tak dikotori oleh ragam macam kepentingan diri dan ambisi pribadi. Mengendalikan hati adalah pilihan sikap bijak yang harus diperjuangkan terus-menerus.
Rasa hati ingin bertemu, untuk melepas rinduku. Cinta untuk rumah-Mu, menghanguskan Aku.
Ingat emansipasi ingat ibu RA. Kartini, pendekar bangsa bagi kaum perempuan. Kata Yesus, "Ambil semuanya ini dari sini, jangan menjadikan rumah Bapa-Ku tempat berjualan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Keluaran 20:1-17
1 Korintus 1:22-25
Yohanes 2:13-25
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. Tetapi Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, dan karena tidak perlu seorang pun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia. (Yoh 2:13-25)