Pelita Hati: 03.04.2024 – Hati Kalut tak Mampu Melihat Tuhan

0
729 views

Sahabat pelita.hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Kisah perjalanan dua murid menuju Emaus ini berakhir indah. Mereka yang semula diliputi oleh perasaan kecewa dan gelap hatinya akhirnya mengalami pencerahan hati setelah Tuhan membuka hati mereka melalui sabda-Nya selama di perjalanan dan berpuncak pada peristiwa pemecahan roti di rumah mereka. Mereka menjadi sadar bahwa yang bersama mereka adalah Tuhan Yesus yang telah bangkit dari mati. Mereka pun segera bergegas kembali ke Yerusalem untuk memberitakan peristiwa sukacita  yang dialaminya.

Sahabat terkasih,

Kisah penampakan Yesus kepada dua  murid ini juga menyiratkan tahap-tahap proses beriman.

Pertama, kedua murid itu sedang kecewa karena Yesus yang selama ini mereka kagumi sebagai seorang Guru yang bertalenta dan penuh kuasa ternyata tak berdaya menghadapi penyaliban keji dan kematian hina.  Wafat-Nya menjadikan gelap hatinya dan meruntuhkan kepercayaanya selama ini.

Kedua, pada saat mereka mengalami kekecewaan, tiba-tiba ada kabar bahwa beberapa perempuan mendapati kubur-Nya kosong dan beredar kabar jika Ia hidup walau pun mereka tidak melihat Tuhan. Kabar inilah yang membuat hati kedua murid ini semakin gelap. Maka mereka ingin membebaskan diri dari kegelisahan hatinya dan pulang ke Emaus, kampung halamannya. Karena kekalutan hatinya itulah, mereka tak mampu mengingat kembali pengajaran Tuhan bahwa Mesias harus wafat dan bangkit di hari ketiga. Mereka berdua tak sadar bahwa yang berjalan bersama mereka adalah Tuhan yang selama ini mereka kagumi dan percayai sekaligus yang menggelisahkan hati.

Ketiga, mata dan pikiran mereka baru terbuka ketika Tuhan mengucap berkat dan memecah-mecahkan roti di rumah mereka. Mereka baru sadar bahwa yang berjalan bersama mereka adalah Tuhan yang sudah bangkit.

Keempat, mereka tak tahan untuk menyimpan pengalaman sukacita itu. Segera mereka bergegas ke kota memjumpai para rasul dan bersaksi tentang peristiwa yang mereka alami.

Sahabat terkasih,

Kekalutan hati menyebabkan kita tak mampu melihat dengan jernih dan terang berderang terhadap peristiwa hidup yang kita hadapi, bahkan sulit untuk menyadari kehadiran Tuhan. Dibutuhkan hati yang bersih dan jernih  agar dapat melihat serta merasakan kebersamaan dengan Tuhan. Semoga kita dapat bercermin dan belajar dari kisah dua murid ini. Tuhan ada bersama kita, Tuhan ada di dekat kita, Tuhan selalu menyertai perjalanan dan peziarahan hidup kita. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Jika tiba musim liburan,
hati-hati berkendara di jalan.
Semoga paskah kebangkitan Tuhan,
menjadikan kita semakin teguh beriman.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Kis 3:1-10

Lukas 24:13-35

Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia. Yesus berkata kepada mereka: “Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?” Maka berhentilah mereka dengan muka muram. Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: “Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?” Kata-Nya kepada mereka: “Apakah itu?” Jawab mereka: “Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi. Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup. Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat.” Lalu Ia berkata kepada mereka: “Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi! Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?” Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi. Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka. Kata mereka seorang kepada yang lain: “Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?” Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu: “Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon.” Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti. (Luk. 24:13-27, 30-35)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here