Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Kini Tuhan mengajarkan tentang hukum yang utama yakni hukum kasih: mengasihi Tuhan dan sesama. Dan inilah inti hidup orang beriman yakni mengasihi Allah dan mewujud dalan kasih kepada sesama.
Namun mengasihi dan mengabdi Tuhan tak hanya berhenti pada rumusan kata-kata tetapi harus mewujud dalam sikap dan tindakan nyata. Singkat kata, cinta kepada Allah musti nampak nyata dalam cinta kepada sesama. Iman kita tidak hanya berhenti dalam doa, ibadah atau liturgi tetapi harus menyentuh sendi-sendi hidup sehari-hari. Inilah namanya iman yang mendarat dan membumi.
Sahabat terkasih,
setiap kali mengikuti perayaan ekaristi, kita selalu mendengarkan sabda keutamaan Tuhan yang tersurat dalam sabda suci. Sabda itu tak cukup dibaca dan direnungkan tetapi harus diterapkan dalam sikap hidup dan tindak-tanduk sehari-hari. Jika hidup kita masih diwarnai oleh sikap angkuh dan sombong berarti doa dan ibadah kita hanya berhenti di lisan saja. Semoga sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita agar hidup beriman kita semakin menyata. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Sahabat-sahabat pelita hati,
salam sehat dan semangat menyambut hari.
Kasihilah Tuhan dengan segenap hati,
kasihilah sesama seperti diri sendiri.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ulangan 6:2-6
Ibrani 7:23-28
Markus 12:28b-34
Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: “Hukum manakah yang paling utama?” Jawab Yesus: “Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.” Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: “Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus. (Mrk.12:28b-34).