Sahabat pelita hati,
YANG membedakan Yesus dengan guru-guru Yahudi waktu itu adalah Yesus menggunakan hati di setiap karya dan pewartaan-Nya. Sebenarnya Ia butuh untuk istirahat dan menyendiri di tengah-tengah sibuk pewartaan-Nya, namun Ia tak bisa menolak ketika banyak orang dan khalayak datang merengek dan memohon belas kasihan-Nya. Ambillah contoh.dalam. pelita sabda hari ini. Tuhan mengajak para murid untuk mencari tempat sunyi agar dapat sejenak berhenti, mengasingkan diri. Bukan sekedar mengistirahatkan fisik tetapi sekaligus untuk penyegaran batin dan rohani. Bagi Tuhan, amatlah penting menjaga dan merawat rohani. Namun ketika orang banyak tetap mengikuti melalui jalan lain hati-Nya tak bisa melawan belas kasih-Nya. Tuhan tergerak hati-Nya ketika melihat begitu banyak orang yang mengharapkan belas kasih-Nya. Hati Yesus pun bergeming keltika melihat mereka seperti domba yang tidak punya gembala. Ia pun melayani orang-orang yang rindu dan haus terhadap pelayanan-Nya.
Sahabat terkasih,
Tuhan sedang mengajarkan kepada kita bagaimana harus berbelas kasih dan peduli kepada sesama, tentu saja jika kita mampu melaksanakannya. Semoga kita mampu menangkap pesan ini sekaligus mampu mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Tetaplah peduli kepada sesama terutama yang lemah dan menderita. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Menunggu berjam-jam dibilang tidak lama, bagi yang sedang jatuh cinta. Berbelas kasihlah kepada sesama, terutama yang lemah dan menderita.
Berenang-renang ke tepian, menyeberangi sungai ber-air dalam. Tergerak oleh belas kasihan, Tuhan tak membatasi pelayanan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St.Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ibrani 13:15-17.20-21
Markus 6:30-34
Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:30-34)