Pelita Hati: 04.03.2021 – Agar Tak Menyesal Kemudian

0
1,111 views

Bacaan: Yeremia 17:5-10, Lukas 16:19-31

“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. (Luk.16:19-25)

Sahabat pelita hati,

KISAH  “Orang kaya dan Lazarus yang Miskin” mengingatkan kita bahwa hidup kita di dunia itu ada lanjutannya di kemudian hari atau lebih tepatnya di hidup kelak. Apa yang kita taburkan di dunia akan dituai nantinya. Jika kita banyak menebar kebaikan sudah barangtentu (nantinya) akan menuai kebaikan yang sama. Sebaliknya jika hidup kita jauh dari perbuatan kebaikan kita pun takkan berhak mendapatkannya.

Sahabat terksih, 

Lazarus yang miskin itu menikmati kemuliaan surga sedang orang kaya harus mengalami siksa di neraka. Yang harus dicatat, Yesus tidak sedang berbicara tentang kekayaan versus kemiskinan tetapi tentang sikap hati. Orang kaya ini masuk neraka bukan karena dia kaya, tetapi karena ia menjadikan kekayaannya sebagai tujuan hidup sehingga ia menjadi tamak, serakah dan egois. Alkitab mencatat bahwa ketamakan adalah akar segala kejahatan. Padahal kekayaan atau berkat itu datang dan berasal dari Tuhan dan harus disalurkan kepada sesama terutama yang miskin dan menderita. Karena sikap hati yang egois dan tak peduli kepada sesama itulah si kaya harus siap menerima derita di neraka. 

Sahabat terkasih,

semoga pelita sabda hari ini meneguhkan kita untuk tak berlambat dalam berbagi berkat. Meninggalkan sikap egois dan  mengembangkan sikap peduli terhadap sesama terutama yang menderita dan berkekurangan. Masa prapaskah adalah masa yang indah berubah. Mengubah hati yang tak peduli menjadi peduli, yang egois menjadi lebih humanis. Jangan sampai kita menyesal di kelak kemudian.

Sarapan kue dicampur kismis,
di awal hari menyambut pagi.
Semangat hari Kamis yang manis.
dengan peduli dan berbagi.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here