Sahabat pelita hati,
“MENGASIHI musuh”, adalah salah satu ajaran radikal Yesus yang mendobrak ajaran Yahudi sebagaimana diwartakan ahli-ahli Taurat dan para Farisi. Mereka menganut aturan yang menyatakan bahwa yang disebut saudara adalah sebangsa atau seagama sedangkan di luar Yahudi atau non Yahudi mereka anggap kafir dan musuh. Bahkan Tuhan juga menambahkan: “Berdoalah bagi yang menganiaya kamu.” Sebuah ajaran radikal yang bisa saja membuat orang berhenti sejenak untuk bergabung menjadi pengikut Yesus. Ajaran ini memang tidak begitu saja mudah dilaksanakan. Tetapi inilah inti dari ajaran kasih Tuhan yaitu bukan hanya mengasihi sesama atau saudara tetapi juga mengasihi musuh bahkan berdoa bagi yang menganiaya.Ajaran kasih Yesus itu bersumber pada kasih Allah yang tetap menerbitkan matahari bagi orang baik maupun orang jahat. Kebaikan Tuhan tidak pilih-pilih.
Sahabat terkasih,
Kita memiliki kewajiban untuk mengusahakan dan mewujudnyatakan ajaran kasih Tuhan ini. Jika sekarang ini kita masih menyimpan dengki kepada orang yang pernah melukai hati, mari kita mulai untuk mendoakanya. Memang tidak mudah tetapi harus mencoba, setidaknya kita ingin membebaskan diri dari rasa dendam membebani hati. Mari kita berjuang untuk mengusahakannya, itulah jalan menuju sempurna seperti Bapa kita adalah sempurna.
Indonesia dikenal dengan aneka macam jamu, jamu tradisional peninggalan nenek moyang sejak dulu Sabda Tuhan, kasihilah musuh-musuhmu, berdoalah bagi yang menganiaya kamu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ulangan 26:16-19
Matius 5:43-48
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat.5:43-48)