Sahabat pelita hati,
PENDERITAAN Tuhan terasa lengkap. Ia tidak hanya difitnah, ditolak dan bahkan ingin dibunuh oleh para pembenci dan musuh-musuh-Nya tetapi Ia dikhianati dan disangkal orang-orang terdekat-Nya, dalam hal ini adalah murid-murid-Nya. Kitab Suci dengan jelas menyebut dua murid-Nya, yakni Yudas Iskariot dan Petrus. Yudaslah yang ‘menjual’ Yesus kepada orang-orang yang memusuhi-Nya dengan imbalan 30 perak dan Petrus nantinya menyangkal Yesus hingga tiga kali: “Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Yoh. 13:38b). Dan memang demikian adanya, Petrus menyangkal Yesus hingga tiga kali.
Sahabat terkasih,
Setan yang merasuki Yudas merusak cinta menjadi kebencian, mengubah kesucian menjadi kesombongan bahkan kekejaman. Karenanya kita harus waspada terhadap godaan dan pengaruh setan agar bakti cinta kita kepada Tuhan tidak dirusak olehnya. Di masa pekan suci ini marilah kita perbaharui komitmen setia kita kepada Tuhan, baik sebagai imam dan biarawan-biarawati maupun seluruh umat kristiani yang menghayati panggilannya masing-masing. Jangan Lelah Untuk Setia, itulah pesan utama dari pelita sabda hari ini.
Selamat pagi saudari-saudara, sambut hari dengan sukacita. Pekan Suci Minggu Sengsara, Tuhan disalib di puncak Golgota.
Banyak wisatawan dari Bangkok, menikmati indahnya pulau Bali. Sesungguhnya, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 49:1-6
Yohanes 13:21-33.36-38
Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: “Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus: “Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus: “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, hanya seketika saja lagi Aku ada bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti yang telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang, demikian pula Aku mengatakannya sekarang juga kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus: “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus: “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya: “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!” Jawab Yesus: “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.”(Yoh.13:21-22.26.37-38)