Bacaan Lukas 10:1-10
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (Luk. 10:1.3.5-6)
SAHABAT pelita hati,
Kisah pengutusan tujuh puluh (70) murid ini memuat banyak pesan keutamaan. Kini saya mengajak untuk memperhatikan dua pesan keutamaan,
- Tuhan mengutus kita seperti domba di tengah-tengah serigala. Artinya hidup dan perutusan kita tidak pernah lepas dari tantangan dan kesulitan. Selama masih hidup di dunia tak satu pun yang terbebas dari kesulitan dan tantangan, siapa pun itu dan apa pun tugas serta panggilannya. Hanya yang telah meninggalkan dunialah yang terbebas dari segala macam tantangan kehidupan. Sewajibnya tantangan itu harus dihadapi dan diatasi, bukan dihindari.
- Ketika kita nemasuki rumah, Tuhan memerintahkan agar kita terlebih dahuhu menyampaikan salam damai-sejahtera. Jika salam itu diterima mereka maka berkahnya akan tinggal dalam rumah itu, jika ditolak berkahnya akan kembali kepada kita. Dengan demikian tugas kita sebagai murid Tuhan adalah membawa berkah kepada sesama melalui karya baik kita, di mana pun dan kapan pun. Bahkan jika kebaikan kita tidak ditanggapi atau ditolak janganlah merasa sia-sia, karena berkahnya akan kembali kepada kita. Membawa berkah kebaikan kepada sesama adalah sebuah keharusan bagi murid-murid Tuhan.
Sahabat terkasih,
Bunda Theresa pernah berkata, “ketika kita berbuat baik mungkin orang akan mencurigai kebaikan kita. Namun tetaplah berbuat baik. ” Semoga kita pun mampu menjadi pelopor kebaikan di mana pun kita berada dan hidup
Secangkir kopi sederhana,
tapi nikmatnya luar biasa.
Jangan henti berbuat baik ‘tuk sesama,
berkah-Nya mengalir senantiasa.
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)