Bacaan: Filipi 3:17-4:1, Lukas 16:1-8
Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul. Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. (Luk.16:3-4.8)
Sahabat pelita hati,
KUTIPAN pelita sabda hari ini memang lain daripada yang lain. Isinya adalah Yesus memuji bendahara yang tidak jujur. Rasanya aneh mendengarnya. Namun jangan salah, bukan ketidakjujurannya yang dipuji Tuhan tetapi kecerdikannya dalam mengantisipasi pemecatannya dari jabatan sebagai bendahara yang sudah di depan mata. Ia mencari cara untuk menebar dan menanam kebaikan kepada banyak orang. Singkatnya, ia menerima kenyataan akan pemberhentiannya tetapi berusaha untuk berbuat baik kepada sesama. Sekecil dan sesempit apa pun kesempatan itu ia gunakan untuk kebaikan dan membantu sesama. Sungguh luar biasa, dan inilah yang dipuji Tuhan.
Sahabat terkasih,
Apa yang diperbuat oleh bendahara yang tidak jujur ini adalah sebuah bentuk usaha kreatif yang dapat menjamin bagi kehidupannya di kelak kemudian hari. Tak pernah putus asa tetapi berusaha mencari cara demi masa depannya. Kita pun harus kreatif mencari cara agar masa depan kita nantinya mendapatkan tempat di hati Tuhan. Menabur kebaikan yang sebanyak-banyaknya adalah cara kita untuk memastikan ada jaminan untuk hidup kita kelak. Semoga kita pun tidak mudah kehilangan asa jika menghadapi persoalan dan perjuangan hidup serta berusaha untuk tetap melakukan kebaikan di tengah pergulatan. Tak pernah kehilangan akal dan asa. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Penampilannya sungguh luar biasa, gadis manis berkain kebaya. Jangan menyerah, jangan berputus asa, mujizat Tuhan ada bagi yang setia dan percaya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Apakah artinya dalam upaya memperoleh keselamatan. Kita boleh menghalalkan segala cara. Misalnya korupsi dan membagikan hasil korupsi itu pada orang miskin?