Bacaan: 1Yohanes 4:7-10, Markus 6:34-44
Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini.” Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?” Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Berapa banyak roti yang ada padamu? Cobalah periksa!” Sesudah memeriksanya mereka berkata: “Lima roti dan dua ikan.” Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu; begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada semua mereka. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. (Mrk. 6:35-38.41-43)
Sahabat pelita hati,
KISAH Yesus memberi makan kepada lima ribu (5000) orang menyajikan pesan keutamaan yang pantas menjadi perhatian kita, yakni sikap peduli dan percaya. Nampak ada perbedaan sikap antara para murid dan Yesus menghadapi suatu peristiwa atau masalah. Ketika melihat banyak orang kelaparan padahal hari sudah menjelang malam, para murid meminta Tuhan Yesus agar menyuruh mereka pulang. Ini adalah cara termudah agar mereka tidak terbebani oleh begitu banyak orang yang kelaparan. Sementara dengan tegas Tuhan Yesus memerintahkan, “Kamu harus memberi makan!” Sebuah perintah yang menegaskan bahwa kita tidak boleh lari dari tanggungjawab alias harus peduli terhadap sesama apalagi yang sedang mengalami kesulitan.
Sahabat terkasih,
Tuhan sedang mengajari para murid untuk memiliki sikap tanggungjawab terhadap sesamanya dan peduli terhadap yang sedang mengalami kesulitan. Memang para murid seakan tak punya pilihan kecuali mengusir orang banyak itu. Para murid lupa bahwa mereka sedang bersama Yesus Sang Guru. Nyatanya, kemudian Tuhan mengerjakan mujizat-Nya sehingga lima roti dan dua ikan yang tersedia itu menjadi berlipat ganda dan dapat mencukupi ribuan orang, bahkan berlebih. Mujizat-Nya sungguh nyata.
Sahabat terkasih,
Pelita sabda hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan selalu ada beserta kita. Tak ada yang perlu dikhawatirkan karena Dia ada beserta kita. Yang diperlukan adalah sikap percaya terhadap kehadiran-Nya. Ia takkan pernah meninggalkan dan mengabaikan orang yang percaya. Harus peduli kepada sesama dan tetap percaya pada Maha Kuasa-Nya.
Di sini tuan di sana nyonya, di sini tampan di sana ayu parasnya. Harus peduli dan percaya kepada-Nya, Tuhan akan melimpahkan berkat-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)