Pelita Hati: 05.02.2021 – Martir Teladan

0
811 views

Bacaan: Ibrani 13:1-8, Markus 6:14-29

Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. Karena Yohanes pernah menegor Herodes: “Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!” Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat. (Mrk.6:17-19)

Sahabat pelita hati,

HARI ini Gereja memperingati Santa Agata, seorang perawan dan martir. Penderitaannya sebagai seorang martir terjadi pada masa pemerintahan kaisar Decius (249-251). Berawal dari penolakannya terhadap lamaran Quintianus, seorang pegawai tinggi Kerajaan Romawi. la menolak lamaran itu karena ia telah berjanji untuk tetap hidup suci di hadapan Tuhan. Akibatnya ia ditangkap dan dipenjarakan dengan maksud untuk mencemari kesuciannya. Semua usaha picik itu sia-sia belaka. Dengan bantuan rahmat Tuhan, Agata tetap menunjukkan dirinya sebagai mempelai Kristus yang teguh dan suci murni. Quintianus semakin berang dan terus menyiksa Agata hingga mati. Agata menghadapi ajalnya dengan perkasa dan menerima mahkota keperawanan dan kemartirannya pada tahun 250. 

Sahabat terkasih,

Pelita sabda hari ini mengisahkan Yohanes Pembaptis yang terbunuh dengan rekayasa ciamik,  akibat dendam dan sakit hati. Herodes dan Herodias isterinya menyimpan dendam kepada Herodes karena perkawinan mereka dinilai melanggar adat dan aturan agama. Herodes mengambil atau merebut Herodias isteri Filipus saudaranya. Singkat cerita, rekayasa Herodias yang memanfaatkan anaknya berujung pada  pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis.

Sahabat terkasih,

Itulah nasib tragis seorang nabi yang menyuarakan kebenaran. Apakah terbunuhnya Yohanes pembaptis mengkerdilkan orang-orang yang ingin memperjuangkan dan menegakkan kebenaran? Ternyata tidak! Nyatanya banyak bermunculan orang yang dengan gigih dan tegar mengajarkan dan memperjuangkan kebenaran. Mereka adalah para martir yang dengan rela mempertaruhkan nyawa dan hidupnya demi iman dan kebenaran. Semoga kesaksian iman Agata dan  Yohanes Pembaptis, serta para martir Gereja menginspirasi kita untuk tak berhenti mewartakan kebaikan. Sekecil apa pun perbuatan kita untuk memperjuangkan kebaikan dan kebenaran akan berkenan di hati Tuhan. Mari kita perjuangkan di lingkungan sekitar kita melalui tugas dan tanggungjawab kita. Tetap semangat.

Buang Manggis buah rambutan,
kulitnya merah dagingnya putih menawan.
Yohanes Pembaptis adalah teladan,
pejuang kebaikan dan kebenaran.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here