Pelita Hati: 05.04.2019 – Dibenci dan Dinanti

0
853 views

Bacaan Yohanes 7:1-2.10.25-30

Beberapa orang Yerusalem berkata: “Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh? Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya.” Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: “Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal. Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku.” (Yoh. 7:25-29)

Sahabat pelita hati,

JIKA Simeon dahulu menubuatkan bahwa kedatangan Yesus membawa pertentangan atau menjadi perbantahan (lih.Luk 2:34), memang benarlah adanya. Tak terkecuali orang-orang Yahudi yang ada di posisi menjadi lawan dan musuh Yesus. Mereka membenci tetapi juga mengagumi, mencela tetapi juga rindu mencari. Di satu pihak orang-orang Yahudi ingin membunuh-Nya, di lain pihak mereka mengakui keistimewaan Yesus yang mencerminkan tanda-tanda kemesiasan-Nya. Walaupun ujung akhir dari semuanya adalah sangat tragis, Yesus difitnah dan dihukum mati di kayu salib. Dengan berbagai macam cara orang-orang Yahudi yang menentangnya tak lelah mencari cara agar Yesus dipersalahkan dan mendapat hukuman. Usaha mereka tak sia-sia, Tuhan disalibkan.

Sahabat terkasih,

kita bisa merasakan betapa beratnya beban yang  dialami Tuhan, terutama di akhir pewartaan dan karya-Nya. Kendati demikian, Tuhan tak pernah lari dari kesulitan. Semua tantangan dan penderitaan dihadapi tanpa keluhan. Semoga di masa prapaskah ini menjadi kesempatan indah bagi kita untuk memperbaharui komitmen hati, tetap teguh dan tegar menghadapi segala tantangan dan kesulitan, mengikuti teladan Tuhan. Sikap ini sejatinya juga menjadi wujud nyata pertobatan hati kita. Tak pernah lari dan menghindar dari kenyataan walau dengan beragam perjuangan. Semangat bertobat.

Dari Ketapang menuju Sintang,
jalan darat menuju Singkawang.
Hari ini hari pantang,
Hari ini hari pantang,

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)  

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here