Bacaan: Kisah Rasul 8:26-40, Yohanes 6:44-51
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh 6:47-51)
Sahabat pelita hati,
KITA masih merenungkan tentang Roti Hidup yang adalah Yesus sendiri. Kini kita ingin menggali makna Roti Hidup yang juga merupakan ‘roti ekaristi’, tubuh Yesus sendiri. Apa tandanya orang makan Roti Hidup yang turun dari sorga alias menerima daging dan darah Yesus.
Setidaknya ada tiga tanda yang menjelaskannya:
(1) menerima Yesus tidak sekadar formal dan intelektual tetapi menyatukan kehendak dan hati dengan Yesus sehingga hidup kita sungguh digerakkan oleh daya dan kehendak Yesus alias hidup menurut Yesus.
(2) menerima Yesus berarti menjadikan diri lebih bermakna dan bernilai. Karenanya setiap tutur kata dan cara hidup menampakkan mutu kualitas hidup yang berdaya guna bagi sesama.
(3) menerima Yesus berarti hidupnya semakin lebih hidup artinya tidak mandeg dan selalu memancarkan aura kehidupan, sukacita dan kegembiraan bagi sesama.
Sahabat-sahabat terkasih,
apakah hidup kita sudah mencerminkan hidup yang dijiwai tubuh dan darah Yesus? Semoga hidup kita semakin bersatu dengan Yesus Sang Roti Hidup sehingga hidup kita semakin lebih hidup sehingga sungguh berdaya guna dan membawa berkah bagi sesama. Berkah Dalem.
Asam di gunung garam di laut, bertemu dalam satu belanga. Jangan bingung dan jangan takut, berkah-Nya selalu melimpah bagi yang percaya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)