Pelita Hati: 05.09.2024 – Penjala Manusia

0
55 views

Sahabat pelita hati, 

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Pelita sabda hari ini sungguh indah, terutama jika mengamati sikap dan tanggapan Petrus terhadap Tuhan. Tercermin sikap taat dan kerendahan hatinya, yang pantas kita teladani. 

Petrus adalah nelayan. Setiap hari ia mencari ikan di laut atau lebih tepatnya di danau. Karenanya, ia bukanlah nelayan ‘kemarin sore’ alias nelayan yang baru belajar. Ia nelayan yang sudah bertahun-tahun lamanya mencari ikan. Ia  paham dan tahu di mana ikan itu ada. Jika semalaman tidak mendapatkan ikan itu berarti kondisinya memang demikian. 

Namun karena Tuhan yang menyuruh untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam dan kemudian menebarkan jala, Petrus pun taat. Ketaatannya sekaligus menyatakan kerendahan hatinya. Kata kuncinya adalah “karena Tuhan”. 

Buah dari ketaatan dan ketekunan adalah melimpahnya rahmat dari Tuhan. Petrus memperoleh ikan yang begitu banyak dan jalanya hampir koyak. Ketaatan Petrus mendatangkan berkah  melimpah. Berkat ketaatannya itulah, Petrus pun dipilih Yesus untuk menjadi penjala manusia alias  menjadi rasul-Nya. 

Sahabat terkasih,

“Penjala manusia” artinya mengumpulkan manusia dalam satu wadah agar dapat semakin dekat dengan Tuhan dan keutamaan-keutamaan-Nya. Dengan kata lain, membawa manusia agar sungguh mengalami kedekatan hati dengan Tuhan. 

Kini, bukan hanya para rasul yang menerima tugas itu. Setiap dari kita yang telah dibaptis apalagi telah menerima sakramen penguatan, memiliki tanggung jawab untuk “menjala” manusia.   

Marilah kita berlomba untuk.menebarkan jala itu melalui tugas, tanggungjawab dan kesaksian hidup kita masing-masing. Berkah.Dalem.. 

Bukan hanya kerabat yang diundangnya,
tetapi kenalan, sahabat dan sahaya.
Rahmat dan kasih cinta-Nya,
selalu melimpah kepada yang percaya.
Jika ingin jadi pelaut,
harus siap mengarungi sumudera Indonesia.
Hai Simon, jangan takut,
mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

1Kor. 3:18-23
Lukas 5:1-11


Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.  Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan.” Simon menjawab: “Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.  Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.” Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;  demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: “Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia.” Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus. (Lukas 5:1-11)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here