Pelita Hati: 06.01.2023 – Menakar Makna Pembaptisan

0
915 views

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini mengisahkan dua hal, yakni tentang Yohanes Pembaptis yang menyatakan bahwa akan datang sesudah dia, yakni pribadi yang lebih berkuasa bahkan membuk tali kasut-Nya pun Yohanes merasa diri tidak layak. Sebuah ungkapan dan sikap rendah hati yang sangat mendalam. Pada bagian selanjutnya Injil mengisahkan tentang pembaptisan Yesus oleh Yohanes di sungai Yordan, yang disertai dengan tanda-tanda istimewa. 

Sahabat terkasih,

Ada tiga tanda yang menyertai pembaptisan Yesus, yaitu Langit terkoyak/terbuka, Roh seperti burung merpati melayang-layang di atas-Nya dan terdengar suara dari surga. Dari peristiwa ini dan dari suara surgawi ini, setidaknya kita kita menemukan tiga (3) butir permenungan yang pantas kita catat: pertama, Yesus adalah sungguh-sungguh anak Allah; kedua, Allah amat mengasihi Yesus dan ketiga, Yesus sungguh berkenan di hati Bapa.

Dengan kata lain, peristiwa yang menyertai pembaptisan Yesus ini sekaligus menegaskan bahwa Yesus sunngguh-sungguh anak Allah seluruh hidup-Nya nanti berkenan di Bapa. Bagaimana peristiwa pembaptisan Yesus ini kita maknai untuk hidup kita di saat ini?

Sahabat terkasih,

Peristiwa pembaptisan Yesus ini, kiranya dapat menjadi kesempatan bagi kita untuk mengenang dan merenungkan baptis kita masing-masing. Sakramen baptis adalah sakramen pengudusan. Dengan menerima baptis kita dikuduskan dan digabungkan dalam persekutuan Gereja serta diangkat menjadi anak Tuhan. Pertanyaannya, apakah kita sungguh-sungguh telah menjaga kekudusan dan kebersihan hati kita? Apakah kita sungguh menjadi warga Gereja yang ikut terlibat dan turut bertanggungjawab di dalamnya? Apakah cara hidup beriman dan bermasyarakat kita sungguh berkenan di hati Tuhan dan berdayaguna bagi sesama? Tema Adven yang direnungkan umat Keuskupan Agung Semarang (KAS) menjelang Natal tahun 2022 yang lalu adalah “Berjalan Bersama, Semakin Katolik Semakin Apostolik.” Tema ini rasanya ada sambungannya dengan pewartaan pelita sabda hari ini yakni, hendaknya kita semakin mendalam menghayati baptis (semakin beriman) dan hidup kita hendaknya semakin berdaya guna bagi sesama (semakin merasul atau apostolik). Tetap semangat dan berkah Dalem.

Pagi-pagi pergi ke pasar,
tak sengaja ketemu sang mantan.
Baptis adalah sakramen dasar,
pintu gerbang menuju keselamatan.
Dari Bandung menuju Cimahi,
tigapuluh menit perjalanan.
Engkaulah anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Mulah Aku berkenan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

1 Yohanes 5:5-13

Markus 1:7-11

Inilah yang diberitakannya: “Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku; membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak, dan Roh seperti burung merpati turun ke atas-Nya. Lalu terdengarlah suara dari sorga: “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.” (Mrk. 1:7-11)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here