Pelita Hati: 06.10.2020 – Duduk di Dekat Kaki-Nya

0
764 views

Lukas 10:38-42 

Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya. Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: “Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku.” Tetapi Tuhan menjawabnya: “Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya.”

Sahabat pelita hati, 

TIDAK salah kalau ada yang bertanya, mengapa Tuhan Yesus menegur Marta yang melakukan tugas dan tanggungjawabnya,  sebaliknya justru memuji Maria duduk di dekat kaki-Nya? Apakah salah jika Marta mencoba menjadi tuan rumah yang baik dengan sibuk mempersiapkan segala sesuatu untuk menjamu  tamu istimewa? 

Sahabat terkasih, 

Sejatinya tidak ada yang salah dengan Marta. Ia berusaha menjadi tuan rumah yang baik, mempersiapkan jamuan istimewa bagi Tuhan yang hadir di rumahnya. Namun ada satu kesalahan mendasar yakni membenarkan dirinya dan menyalahkan Maria, bahkan marah dan menyalahkanTuhan karena membiarkan Maria duduk tidak membantunya. Marta mendudukkan diri seolah-olah lebih benar dari pada Maria yang hanya duduk di dekat kaki Tuhan. Inilah akar dari ‘kegagalan’ Marta. Inilah letak kesalahan Marta di mata Tuhan. Sikap seperti inilah yang lazim dipertontonkan oleh orang Farisi, merasa diri paling benar, paling suci dan menilai rendah sesamanya.

Sahabat terkasih,

Jadi, Tuhan tidak menyalahkan Marta karena kesibukannya tetapi karena membenarkan dirinya sendiri. Mari kita belajar dari peristiwa ini. Janganlah kita suka menganggap diri ‘lebih’ dari orang lain apalagi merendahkannya. Sebaliknya, kita harus siap sedia mendengarkan Tuhan, bukan hanya dengan telinga tetapi dengan hati dan kehendak budi kita. Semoga pelita sabda yang kita baca dan renungkan sungguh menjadi pelita yang menerangi hati kita sehingga hidup kita sungguh berdayaguna bagi sesama. Karenanya, pilihlah yang terbaik, duduk dekat kaki-Nya.

Ini kisah Maria dan Marta,
berbeda cara mencintai Tuhan kita. 
Hati Yesus Sang Raja Cinta,
mampukan kami hidup dalam sukacita.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here