Bacaan Lukas 14:15-24
Mendengar itu berkatalah seorang dari tamu-tamu itu kepada Yesus: “Berbahagialah orang yang akan dijamu dalam Kerajaan Allah.” Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Ada seorang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang. Menjelang perjamuan itu dimulai, ia menyuruh hambanya mengatakan kepada para undangan: Marilah, sebab segala sesuatu sudah siap. Tetapi mereka bersama-sama meminta maaf. Yang pertama berkata kepadanya: Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang. Sebab Aku berkata kepadamu: Tidak ada seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati jamuan-Ku.” (Luk 14:15-20.24)
SAHABAT pelita hati,
Pelita sabda hari ini berjudul “Orang-orang yang berdalih”, berkisah tentang orang-orang yang menolak tawaran kasih dan kebaikan Allah dengan beragam alasan. Inilah gambaran orang yang tak peduli terhadap tawaran kebaikan dari Tuhan. Dalam konteks hidup waktu itu sabda Yesus itu dikaitkan dengan orang-orang Yahudi atau bangsa Israel yang dinyatakan sebagai bangsa terpilih justru menolak atau tidak menerima tawaran keselamatan dari Tuhan. Merekalah yang menolak Yesus sebagai mesias utusan Allah. Karenanya keselamatan kemudian ditawarkan bagi orang-orang lain atau non Yahudi. Keselamatan bukan menjadi hak khusus orang Yahudi lagi tetapi ditawarkan kepada siapa pun yang bersedia menanggapinya.
Sahabat terkasih,
Bagi kita sekarang, Tuhan pun tak henti menawarkan kebaikan dan keselamatan kepada kita. Sabda kudus-Nya yang tersurat dalam Kitab Suci adalah sabda yang memuat beragan keutamaan. Sudahkah kita dengan tekun menimba kekayaan sabda keutamaan-Nya. Tuhan juga mengundang kita dalam beragam kegiatan liturgi serta ibadah dan ekaristi adalah puncak dari ibadah liturgi kita. Apakah kita juga dengan setia merayakan liturgi dan ekaristi kudus-Nya? Tuhan juga mengundang kita untuk membangun persekutuan kasih dalam lingkungan, kelompok basis maupun perjumpaan umat. Apakah kita juga menanggapi dan memperhatikannya? Semoga pelita sabda hari ini semakin meneguhkan kita untuk datang mendekat pada Tuhan dan tawaran kasih-Nya. Jangan sia-siakan tawaran kebaikan Tuhan.
Hindari sikap bermusuhan,
persaudaraan harus diutamakan.
Bersabdalah ya Tuhan,
hamba-Mu siap mendengarkan.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)