Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Hukum Sabat adalah salah satu warisan nenek moyang bangsa Yahudi. Karenanya orang-orang Yahudi dengan sekuat tenaga menjaga dan memeliharanya. Yang paling getol di antaranya adalah orang-orang Farisi.
Kini Tuhan cara mereka menghayati sabat. Mereka cenderung jatuh pada ketaatan formal dan buta. Karenanya, hanya menjadi formalitas agama saja. Atas nama aturan itu, mereka sering memandang rendah sesamanya, yang tak menepati hukum sabat.
Sahabat terkasih,
Berpijak pada cara beragama orang Farisi itu, marilah kita membangun hidup beriman secara benar. Bukan semata-mata menjalankan aturan karena takut pada pada hukum tetapi menghayatinya dari kedalaman hati. Itulah makna dari kata-kata “kita tidak takluk pada hukum Sabat karena manusia adalah tuan atas hari sabat.”
Marilah menata hidup dan diri agar tidak jatuh pada pola hidup beragama seperti para Farisi. Seolah-olah menjalankan hukum dan aturan agama tetapi hatinya jauh darinya.
Ya Tuhan, mampukan hamba-hamba-Mu ini setia melaksanakan kehendak-Mu dalam hidup sehari-hari. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Merah putih bendera pusaka,
disimpan dan dirawat dengan penuh hormat.
Sabda Yesus kepada mereka,
Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1 Kor. 4:6b-15
Lukas 6:1-5
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?” Lalu Yesus menjawab mereka: “Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar, bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?” Kata Yesus lagi kepada mereka: “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”