Sahabat pelita hati,
SETIAP tanggal 7 Oktober, gereja memperingati Santa Perawan Maria Ratu Rosario. Karenanya, bulan Oktober lazim disebut sebagai bulan rosario. Setiap hari umat, baik pribadi maupun berkelompok mendaraskan limapuluhan doa salam maria. Devosi atau kebaktian yang sudah sangat lama hidup di kalangan umat katolik. Memang Bunda Maria pantas dihormati karena keutamaan dan keteladanan imannya pantas diwarisi. Dalam.pelita sabda hari ini kita merenungkan kisah panggilan dan pemilihan Maria sebagai ibu Tuhan yang menyertakan pesan keutamaan mendalam. Maria dipanggil dan dipilih untuk dilibatkan dalam karya keselamatan seturut kehendak-Nya. Tanggapan dan kesanggupan Maria terhadap panggilan Tuhan memperlihatkan komitmen hatinya yang pantas untuk kita teladani. Jawaban dan prasetya imannya sungguh luar biasa: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Jawaban Maria ini ia hayati dengan setia hingga pada akhirnya dan ia memang sungguh pantas disebut sebagai yang dikaruniai dan terberkati. Maka keterpilihan Maria terjawab oleh ketaatan dan kesetiaannya.
Sahabat terkasih,
Marilah sekarang mengarahkan hati pada panggilan kita masing-masing, entah sebagai biarawan-biarawati, panggilan hidup berkeluarga maupun tugas dan tanggungjawab kita di pemerintahan, dunia pendidikan, pengabdian masyarakat maupun yang lain-lainnya. Apakah kita sungguh menghayati panggilan hidup itu dengan setia dan penuh tanggung jawab? Semoga janji iman serta kesetiaan Maria menjadikan kita makin setia dan berkomitmen hati dalam menghayati panggilan hidup. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Bergegas menuju pelabuhan, untuk menjemput beberapa tamu. Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kisah Rasul 1:12-14
Lukas 1:26-38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk.1:26-38)