LALU imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.”
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa.” (Yoh.11:47-50)
Bac. Yoh.11.45-46
Hasrat dan kehendak para tua-tua Yahudi dan orang Farisi untuk membunuh Yesus tidak terbendung lagi. Dengan berbagai alasan mereka ingin menghentikan sepak terjang Tuhan yang mereka anggap membahayakan. Di sisi lain, peristiwa ini memperlihatkan bahwa Yesus sungguh menjaga kita umat-Nya seperti gembala menjaga kawanan domba gembalaan-Nya. Ramalan Kayafas tentang wafat Tuhan mengingatkan kita bahwa Yesus menjadi gembala kita yang rela mengorbankan hidup-Nya demi keselamatan dunia. Lalu, bakti syukur apa yang telah kita persembahkan kepada-Nya.
Jika di jalan berliku,
hati-hati waspada selalu.
Tuhan adalah gembalaku,
aku terjamin slalu.
dari Papua dengan cinta
Berkah Dalem – rm.is
