Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Hari ini Gereja memperingati Hati Tersuci Santa Perawan Maria. Pelita sabda hari ini mengisahkan Maria dan Yosef yang membawa serta Yesus ke bait Allah merayakan paskah. Saat itu Yesus berumur duabelas tahun. Sebagai orang tua, Maria dan Yosef sadar akan tanggungjawabnya sebagai pendidik iman utama dan pertama bagi anaknya.
Sahabat terkasih,
Peristiwa tertinggalnya Yesus di Yerusalem menyisakan cerita indah akan ketaatan dan kesetiaan Maria. Di situlah kesucian Maria dinyatakan. Ketika dalam perjalanan pulang Maria tidak menemukan Yesus, bersama Yusuf ia kembali ke Yerusalem mencari-Nya. Setelah tiga hari mereka menemukan Yesus sedang bersoal jawab dengan tua-tua agama di Bait Suci. Terjadilah dialog ibu dan anak yang berujung pada kata-kata Yesus yang tajam menusuk hati. “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Namun Maria tak mempersoalkannya. Ia “menyimpan” perkara itu dalam hatinya alias merenungkan dan membatinkannya.
Inilah sikap bijak seorang Maria yang nenegaskan bahwa ia sungguh-sungguh suci. Semoga kita pun mampu meneladan Maria. Tak mudah bereaksi dan terprovokasi tetapi bijak menghadapi setiap peristiwa hidup ke dalam permenungan diri. Semoga kita mampu meneladani bunda tersuci sehingga dapat memancarkan kesucian itu kepada sesama. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Inilah kisah Dewa Ruci,
dewa kerdil bertubuh mini.
Ya Maria Bunda tersuci,
doakan kami orang berdosa ini.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 61:9-11
Lukas 2:41-51
Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: “Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.” Jawab-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. (Luk. 2:41-51)