Sahabat pelita hati,
ANGGUR baru seharusnya disimpan dalam kantong yang baru. Sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa kita hendaknya dapat menempatkan diri dan tahu membawa diri. Dengan kata lain kita harus bijak dalam bersikap dan bertindak, tahu apa yang harus dilakukan apa yang harus dihindarkan. Tuhan mengibaratkan seperti anggur baru tidak boleh ditempatkan dalam kantong yang tua agar tidak koyak tetapi harus ditempatkan dalam kantong yang baru.
Sahabat terkasih,
Tuhan sedang mengajak kita untuk memadukan antara tata batin dan tata lahir kita. Apa yang nampak dalam lahiriah kita atau tindak tanduk kita seharusnya merupakan pantulan atau cerminan dari hati dan batin kita. Karenanya perlu untuk selalu memurnikan dan menjernihkan hati agar tidak menjadi seperti para Farisi yang suka berpura-pura dan bersandiwara. Inilah sebabnya kita perlu mengasah hati dengan firman-Nya yang suci. Pelita sabda keutamaan Tuhan yang kita baca dan renungkan setiap hari diharapkan dapat memurnikan dan menyucikan hati kita. Harapannya, apa yang memancar keluar dan menampak dalam tutur kata maupun tindak tanduk kita selalu memancarkan kebaikan.
Sahabat terkasih,
Semoga pelita sabda kita hari ini memacu kita untuk menjaga hati agar hidup kita sungguh memiliki kualitas dan mutu pribadi. Doa Anda, sahabat-sahabat pelita hati, kami mohon di hari ini, saat kami mensyukuri rahmat tahbisan suci di tahun ke-28. Proficiat dan terus bekerja di ladang anggur-Nya sahabat-sahatku: Rm.Suyadi, Rm.Budi, Rm.Iswahyudi, Rm.Indra, Mgr.Pius, Rm.Suprayitno, Rm.Suko. Kita berdelapan saling bergandeng tangan dalam doa dan pelayanan sambil terus menghayati motto pentahbisan kita, “quia sine Me, nihil potestis facere” (di luar Aku kamu tidak dapat.berbuat apa-apa)-Yoh.15:5c. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Sangat harum kayu gaharu, ditanam di hutan Semeru. Sudah sepatutnya anggur yang baru, harus disimpan dalam kantong yang baru.
Duapuluh delapan tahun yang lalu, kami Kaulayakkan menjadi imam-Mu. Jagailah kami selalu, setia bekerja di kebun anggur-Mu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kejadian 27:1-5.15-29
Matius 9:14-17
Maka datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka: “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabik baju itu, lalu makin besarlah koyaknya. Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.”