Bacaan Matius 1:1-16.18-23
Sahabat pelita hati,
HARI ini kita merayakan hari kelahiran Santa Perawan Maria. Memang, cerita kelahiran Maria tak pernah dicatat dalam Kitab Suci. Namun sejak abad kelima terdapat bukti adanya sebuah gereja yang didedikasikan kepada Santa Anna (ibunda dari Maria) yang terletak di sebelah utara Bait Allah di Yerusalem. Pada tahun 603, Beatrik di Yerusalem, Sophronius mengatakan bahwa di lokasi gereja itulah Maria dilahirkan. Pertanyaannya adalah mengapa di bulan September? Konon, di Konstantinopel (sekarang: Istambul di Turki) awal tahun dimulai pada 1 September dan masih berlaku pada Gereja Timur. Ditetapkannya tanggal 8 September sebagai hari raya kelahiran Maria didasarkan pada Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa dosa yang jatuh pada tanggal 8 Desember. Jika dihitung dari 8 Desember hingga 8 September jarak waktunya sembilan (9) bulan. Konon, ‘Pesta Kelahiran Santa Perawan Maria’ diperkenalkan di Roma menjelang abad ketujuh.
Sahabat terkasih,
Gereja katolik mendasarkan imannya bukan pada Kitab Suci saja tetapi juga Tradisi atau sering disebut tradisi suci yang bahkan sudah berkembang secara lisan sebelum Kitab Suci ditulis. Tradisi adalah pengalaman iman jemaat sepanjang sejarah yang dijadikan landasan beriman dan kemudian menjadi ajaran Gereja. Jika dalam tradisi Gereja bunda Maria mendapatkan penghormatan yang begitu rupa karena Kitab Suci mencatat keutamaan dan imannya yang pantas menjadi teladan kita, terutama ketaatan dan kesetiaannya. Pernyataan kesanggupan Maria, “Aku ini hamba Tuhan terjadilah padaku menurut perkataan-Mu” sungguh ia hayati hingga di ujung sejarah. Maria begitu tabah menjadi ibu Tuhan bahkan dengan tabah pula mendampingi putera-Nya hingga penyaliban dan wafat-Nya di puncak Golgota. Ia pun digelari sebagai “Bunda Sapta Duka” namun tetap tabah dan setia menghadapinya. Marilah kita berjuang meneladan keutamaan Maria agar hidup kita sungguh berkenan di hati Tuhan.
Di Senayan dahulu ada Taman Ria, kini tidak ada bekasnya. Santa Perawan Maria, rendah hati dan murni hatinya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)