Pelita Hati: 08.10.2023 – Kebaikan Allah vs Manusia Yang Serakah

0
654 views

Sahabat pelita hati,

PERUMPAMAAN tentang “Penggarap-penggarap kebun anggur” ini  memperhadapkan  antara kebaikan Allah di satu pihak dan sikap serakah manusia di pihak lain. Para penggarap itu menghalalkan segala cara untuk merampas kebun anggur yang disewanya. Inilah cerminan sikap orang-orang Yahudi yang nantinya dengan segala cara ingin menyingkirkan Tuhan hingga di kayu penyaliban.  Walau akhirnya Tuhan mengatakan “batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan akan menjadi batu penjuru”. Yesus adalah Sang Batu Penjuru bagi keselamatan dan kemuliaan serta pendasar bagi orang beriman. 

Sahabat terkasih,

Pelita sabda ini mengingatkan kita agar menjauhi sikap serakah dan arogan sebaliknya mengembangkan sikap tanggungjawab dan tahu bersyukur. Apapun tugas dan panggilan kita menuntut sikap tanggungjawab. Murid Kristus yang sejati adalah pribadi yang tahu bersyukur dan bertanggungjawab. Semoga kita mampu mengendalikan hati dan diri kita. Semangat hari Minggu dan berkah Dalem.

Tinggi dan berleher panjang itu Jerapah,
besar berbelai panjang itulah Gajah.
Jauhkan diri dari serakah,
tahu bersyukur dan selalu berpasrah.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yesaya 5:1-7

Filipi 4:6-9

Matius 21:33-43

“Dengarkanlah suatu perumpamaan yang lain. Adalah seorang tuan tanah membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. Ketika hampir tiba musim petik, ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya. Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap hamba-hambanya itu: mereka memukul yang seorang, membunuh yang lain dan melempari yang lain pula dengan batu. Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain, lebih banyak dari pada yang semula, tetapi mereka pun diperlakukan sama seperti kawan-kawan mereka. Akhirnya ia menyuruh anaknya kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Maka apabila tuan kebun anggur itu datang, apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?” Kata mereka kepada-Nya: “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain, yang akan menyerahkan hasilnya kepadanya pada waktunya.” Tetapi ketika penggarap-penggarap itu melihat anaknya itu, mereka berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu, lalu membunuhnya. Kata Yesus kepada mereka: “Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu. (Mat. 21:33-43)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here