Bacaan Matius 3:1-12
Pada waktu itu tampillah Yohanes Pembaptis di padang gurun Yudea dan memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Sesungguhnya dialah yang dimaksudkan nabi Yesaya ketika ia berkata: “Ada suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.” Yohanes memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, dan makanannya belalang dan madu hutan. Maka datanglah kepadanya penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan. (Mat.3:1-6)
Sahabat pelita hati,
KINI kita memasuki hari Minggu Adventus II dan berjumpa dengan Yohanes Pembaptis, seorang tokoh sejarah keselamatan yang tampil sebagai penyiap datangnya Sang Mesias. Apa yang dilakukannya? Ia menyerukan pertobatan dan mengajak untuk melapangkan jalan sebagai persiapan bagi Tuhan yang akan datang. Seruan ini sangat relevan untuk kita yang sedang mempersiapkan hati menyambut kedatangan-Nya di masa adven ini.
Sahabat terkasih,
Apa makna sesungguhnya dari pertobatan? Bertobat berarti berbalik atau berubah pikiran (bhs. yunani: metanoia ), yakni berbalik ke jalan atau rel yang benar. Kita senantiasa harus kembali ke jalan yang benar. Itu sebabnya kita perlu memeriksa batin, refleksi dan melihat diri agar kita tidak keliru dalam melangkah dan menuju. Jika dahulu Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan dan memberi diri untuk dibaptis, kini kita diajak untuk bertobat agar hidup kita kembali kepada semangat dasar baptis yang suci dan murni. Hidup yang dikotori oleh dosa dikembalikan dan diarahkan kepada hidup yang bersih dan murni dari kekotoran dosa. Hidup yang dikuasai oleh keinginan jahat harus kembali kepada hidup yang berahmat. Hidup yang dirasuki oleh kuasa dosa dan kejahatan dialihkan menuju hidup yang dipimpin oleh Roh Kebaikan
Sahabat terkasih,
Pertobatan oleh Yohanes Pembaptis juga dimaknai sebagai usaha untuk “menimbun lembah, meratakan dan memangkas gunung dan bukit serta meluruskan jalan yang berliku-liku”. Artinya, kita diajak untuk menjadikan hati kita lapang dan lurus kembali. Rasa iri, dengki, sombong dan sejenisnya acap kali menguasai hati kita. Kita harus membersihkannya agar hati kita sungguh lapang dan pantas menyambut kehadiran-Nya. Murnikan pikiran dan lapangkan hati bagi Tuhan. Selamat hari Minggu Adventus II, Tuhan selalu memberkati.
Sandar kapal di pelabuhan,
bergegas turun para penumpangnya.
Persiapkanlah jalan bagi Tuhan,
luruskanlah jalan bagi-Nya.
dari Banyutemumpang, sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)