Pelita Hati 09.04.2017: Memilih Keledai bukan Kuda

0
991 views
Minggu Palma
KETIKA Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di depanmu itu, dan di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai betina tertambat dan anaknya ada dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku.

Dan jikalau ada orang menegor kamu, katakanlah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.” Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: “Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.” Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. (Mat.21:1-6)
Bac. Mat.21:1-11
Tuhan Yesus memilih keledai, bukan kuda. Mengapa? Kuda melambangkan kegagahan, kekuatan dan untuk adu kecepatan. Kuda digunakan oleh pasukan untuk berperang. Keledai dikenal sebagai hewan yang lemah, bertubuh kecil dan tidak bisa berlari kencang.
Ia dikenal sebagai hewan pembawa beban. Tuhan Yesus sengaja memilih keledai karena Ia tampil sebagai rela menderita, bukan berkuasa. Ia raja yang rendah hati dengan mengabdi dan  siap memikul beban dosa orang. Mari sambut sang Raja kita dengan meneladan kerendahan hati-Nya.
Sekali di udara tetap di udara,
motto RRI pewarta berita.
Pekan Suci Minggu Sengsara,
Sambut Tuhan Raja yang menderita.
dari Papua dengan cinta
Berkah Dalem – mois

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here