Bacaan Yohanes 6:44-51
Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh 6:51)
Sahabat pelita hati,
KITA masih merenungkan tentang Roti Hidup yang adalah Yesus sendiri. Kini kita ingin menggali makna Roti Hidup yang juga merupakan ‘roti ekaristi’, tubuh Yesus sendiri. Apa tandanyaa orang makan Roti Hidup yang turun dari sorga alias menerima daging dan darah Yesus.
Setidaknya ada tiga tanda yang menjelaskannya:
(1) menerima Yesus tidak sekadar formal dan intelektual tetapi menyatukan kehendak dan hati dengan Yesus sehingga hidup kita sungguh digerakkan oleh daya dan kehendak Yesus alias hidup menurut Yesus.
(2) menerima Yesus berarti menjadikan diri lebih bermakna dan bernilai. Karenanya setiap tutur kata dan cara hidup menampakkan mutu kualitas hidup yang berdaya guna bagi sesama.
(3) menerima Yesus berarti hidupnya semakin lebih hidup artinya tidak mandeg dan selalu memancarkan aura kehidupan, sukacita dan kegembiraan bagi sesama.
Sahabat terkasih,
apakah hidup kita sudah mencerminkan hidup yang dijiwai tubuh dan darah Yesus? Semoga hidup kita semakin bersatu dengan Yesus Sang Roti Hidup sehingga hidup kita semakin lebih hidup.
Ini cumi bukan sembarang cumi,
cumi pilihan dari danau Sentani.
Jiwa Kristus, kuduskanlah kami,
Tubuh Kristus, selamatkanlah kami yang berdosa ini.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)