Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini cukup panjang dan memuat beragam pesan keutamaan. Termasuk di dalamnya adalah beragam tantangan yang di hadapi Tuhan, baik dari kaum keluarga-Nya dan khalayak umum.
Pertama-tama keluarga-Nya ingin menjemput dan membawa pulang Yesus karena menganggap Yesus tidak waras lagi. Tantangan kedua adalah tuduhan dari para ahli Taurat bahwa Yesus melakukan segala tindakan-Nya karena kekuatan Beelzebul, si penghulu setan.
Sahabat terkasih,
Terhadap tuduhan itu Tuhan menegaskan bahwa yang Tuhan lakukan adalah karena roh Allah. Roh Kudus adalah Roh Allah sendiri, Ia adalah Hyang Mahakudus. Roh Kudus inilah yang menyertai dan ada bersama Yesus. Karenanya tindakan Yesus adalah tindakan Roh-Nya yang kudus.
Nah, jika mereka mengatakan bahwa tindakan Yesus adalah atas kuasa Beelzebul, sejatinya mereka menghojat Roh Allah karena menyamakan Allah dengan Beelzebul. Mereka bukan saja tidak percaya pada Yesus sebagai anak Allah tetapi juga menyangkal kuasa Allah dan menghina pekerjaan Roh Kudus. Menurut penginjil Markus dosa ini dikategorikan sebagai dosa kekal dan tak terampuni. Dosa kekal adalah dosa yang tak pernah disesali maka tak akan mendapat pengampunan Tuhan, karena dari dirinya sendiri telah menolak Allah.
Sahabat terkasih,
Kita bukanlah orang yang ada di dalam kelompok ini. Kita sungguh percaya dan hormat kepada Roh Kudus atau Roh Allah yang menggerakkan dan memampukan kita untuk hidup dalam kebaikan dan cinta kasih. Kita sungguh percaya berkat Roh Kuduslah kita mampu berkata-kata, bersaksi dan tetap teguh dalam beriman walau di tengah arus tantangan zaman. Semoga pelita sabda kita ini semakin menguatkan cinta dan bakti kita kepada Tuhan serta percaya pada penyertaan Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Besok pagi masuk sekolah,
jangan lupa menyiapkan buku.
Barangsiapa melakukan kehendak Allah,
dialah saudara-Ku, dialah ibu-Ku.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kejadian 3:9-15
2 Korintus 4:13-5:1
Markus 3:20-35
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. Dan ahli-ahli Taurat yang datang dari Yerusalem berkata: “Ia kerasukan Beelzebul,” dan: “Dengan penghulu setan Ia mengusir setan.” Yesus memanggil mereka, lalu berkata kepada mereka dalam perumpamaan: “Bagaimana Iblis dapat mengusir Iblis?
Kalau suatu kerajaan terpecah-pecah, kerajaan itu tidak dapat bertahan, dan jika suatu rumah tangga terpecah-pecah, rumah tangga itu tidak dapat bertahan. Demikianlah juga kalau Iblis berontak melawan dirinya sendiri dan kalau ia terbagi-bagi, ia tidak dapat bertahan, melainkan sudahlah tiba kesudahannya. Tetapi tidak seorang pun dapat memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah itu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.” Ia berkata demikian karena mereka katakan bahwa Ia kerasukan roh jahat. Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.” Jawab Yesus kepada mereka: “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?” Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: “Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Mrk.3:20-35)