Bacaan: Ulangan 4:1.5-9, Matius 5:17-19
Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
Sahabat pelita hati,
KEDATANGAN Tuhan dengan pengajaran-Nya memang menuai banyak reaksi. Ada yang menuduhnya Yesus mau meniadakan hukum Taurat dan kitab para Nabi. Sebuah tuduhan keji untuk menyudutkan Tuhan yang dimusuhi oleh orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Karenanya Tuhan perlu memberi jawaban dan klarifikasi: “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” (ay. 17) Jadi Tuhan tidak ingin meniadakan ajaran dan hukum Taurat, tetapi menggenapinya terutama dalam cara pandang dan cara memahami serta menghayati perintah hukum Taurat itu. Yesus tidak ingin murid-murid-Nya menjalani hidup keagamaan hanya demi formalitas belaka atau demi aturan dan tuntutan. Menghayati iman dan liturgi harus bersumber pada hati dan dapat diaplikasikan dalam hidup sehari-hari. Ketika orang begitu rajin membaca Sabda Suci bahkan rajin mengikuti ibadah setiap hari tetapi tutup mata terhadap orang-orang yang sedang menderita sejatinya ibadah mereka kosong belaka atau hampa tak bermakna. Inilah yang dikategorikan ibadah formal belaka.
Sahabat terkasih,
Marilah kita belajar beriman secara benar alias menghayati iman dan tata ibadah secara setia sekaligus mewujudnyatakannya dalam perhatian kepada sesama terutama yang menderita. Jika demikian kita pun telah menggenapi ajaran iman itu dengan ragam-macam tindakan kebaikan. Janganlah menghayati iman karena aturan dan tuntutan tetapi karena kerinduan. Semoga kita sungguh dicerahkan dan diteguhkan oleh sabda keutamaan Tuhan di hari ini.
Di sini laut di sana darat, di antaranya ada pantainya. Tuhan tak meniadakan hukum Taurat, tetapi justru menggenapinya
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Salam kenal dari umat paroki Gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria – Bandung Romo. Jika ada waktu ke Bandung boleh sekiranya mampir ke rumah kami. Pantun nya boleh juga hehe.