Bacaan: Kisah Rasul 12:24-13:5a, Yohanes 10:27-30
Tidak lama kemudian tibalah hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem; ketika itu musim dingin. Dan Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo. Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka: “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.”
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini telah kita renungkan pada hari Minggu, 08.05.2022, dalam rumus yang singkat yakni Yohanes 10:27-30. Kini kita merenungkannya dalam kisah yang lebih panjang yakni, Yohanes 10:22-30. Dalam pelita sabda ini disampaikan latar belakangnya, yakni orang-orang Yahudi yang mendesak Yesus untuk mendapatkan jawaban, siapa Dia sesungguhnya, dengan bertanya: “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Mereka mulai gerah dan kecewa terhadap Yesus karena tak pernah menjawab dengan jelas siapakah diri-Nya.
Sahabat terkssih,
Dengan tegas Tuhan.menyatakan bahwa semua pekerjaan yang Ia lakukan adalah pekerjaan Bapa. Dan pada akhirnya Yesus mengatakan bahwa Aku dan Bapa adalah satu. Puncak dari kemarahan orang Yahudi adalah ketika Yesus berkata “Aku dan Bapa adalah satu”. Inilah jawaban sebagai pertanggungjawaban Yesus terhadap orang-orang Yahudi. Memang, dari jawaban ini persoalan tidak selesai, justru memantik mereka untuk melawan Yesus karena dianggap menyamakan diri-Nya dengan Yesus. Nyatalah bahwa tak ada hentinya dan tak habisnya orang-orang mencari kesalahan Tuhan agar dapat membawanya kepada penghukuman dan pengadilan. Bagi kita, sabda ini menjadi peneguh bahwa barangsiapa melihat Yesus melihat Bapa, kasih Yesus adalah kasih Bapa. Marilah kita merundukkan hati dan mendekat kepada-Nya. Dialah sumber keselamatan kita. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Allah adalah gunung batuku, Ia pelindung dan penolongku. Sabda Tuhan kepadaku: Aku dan Bapa adalah satu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)