Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini memuat dua perikope.
Pertama, tentang nasehat Yesus agar waspada dan hati-hati terhadap para ahli Taurat. Mereka tak bisa menjadi contoh karean suka mencari pujian dan hormat. Kedua, kisah tentang orang-orang yang memberi persembahan, termasuk di antaranya adalah seorang janda miskin. Tuhan memuji persembahan janda miskin itu karena memberi dari kekurangannya.
Kisah janda miskin ini mengingatkan saya pada nasehat bunda Teresa, yakni: “Pemberian yang benar dan sungguh bermakna adalah memberi pada saat kita tidak bisa memberi.” Artinya, memberi atau berderma pada saat kita mengalami kekurangan atau kesulitan. Walaupun persembahan janda miskin itu dari segi nominal sangat sedikit, tetapi ia memberikan dengan cinta yang besar. Ia hanya memberikan dua peser uang ke kotak persembahan. Namun jumlah itu merupakan penghasilannya yang didapat sepanjang hari. Dengan kata lain, ia memberikan seluruh penghasilannya kepada Tuhan demi cinta dan kurban bagi Tuhan.
Sahabat terkasih,
Tuhan tidak melihat berapa besar persembahan yang kita haturkan. Ia melihat kesungguhan hati kita untuk mempersembahkan hidup kepada Tuhan. Apakah kita telah mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan? Apakah kita telah mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga yang kita sayangi? Juga kepada sesama terutama yang miskin dan menderita?
Semoga kisah janda miskin ini mendorong kita untuk mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan segenap jiwa. Kasih itu kita wujudkan dalam perhatian kepada sesama. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Tiap pakaian yang dikenakannya,
selalu ada daya tariknya.
Orang kaya itu memberi dari kelebihannya,
dan janda miskin ini memberi dari kekurangannya,
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1Raj. 17:10-16;
Ibr.9:24-28
Markus 12:38-44
Dalam pengajaran-Nya Yesus berkata: “Hati-hatilah terhadap ahli-ahli Taurat yang suka berjalan-jalan memakai jubah panjang dan suka menerima penghormatan di pasar, yang suka duduk di tempat terdepan di rumah ibadat dan di tempat terhormat dalam perjamuan, yang menelan rumah janda-janda, sedang mereka mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Mereka ini pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.” Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”(Mrk 12:38-44)