Pelita Hati: 11.01.2019 – Hadir-Nya Penuh Kuasa

0
780 views

Bacaan Lukas 5:12-16
Pada  suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya. Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.” Tetapi kabar tentang Yesus makin jauh tersiar dan datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya untuk mendengar Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka. Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.

Sahabat pelita hati,

MEMBACA dan merenungkan pelita sabda hari ini rasanya hati kita tak terbendung untuk berkata, Tuhan kita sungguh luar biasa. Penginjil Lukas mula-mula mengisahkan seorang yang sakit kusta tiba-tiba tersungkur ketika melihat Yesus. Namun setelah itu terjadilah dialog kasih dan uluran tangan serta jamahan dari Tuhan yang berujung pada lenyapnya penyakit kusta yang diidapnya. Hadir-Nya penuh kuasa.  Kuasa yang membawa penyembuhan dan sukacita. Inilah kuasa kasih, kuasa cinta.

Sahabat terkasih,
Istimewanya lagi Tuhan melarang orang yang telah disembuhkan itu untuk berkabar dan bercerita kepada siapa pun, kecuali kepada imam untuk memberi persembahan pentahiran sebagai bukti bahwa ia sudah tidak mengidap penyakit kusta lagi. Dengan demikian ia diijinkan melaksanakan aktivitas harian dan hidup ibadahnya seperti orang lainnya. Nyata bahwa Tuhan tak mencari pujian. Seluruh hidup dan karya-Nya diarahkan pada orang lain agar yang sakit menjadi sembuh, yang sedih menjadi gembira, yang putus asa memiliki harapan dan yang letih lesu menjadi kuat.

Sahabat terkasih,
Jika kehadiran dan karya-Nya membawa sukacita bagi banyak orang, kini apa yang bisa kita lakukan dan akan kita lakukan. Apa pun pekerjaan dan panggilan kita, semoga hidup kita sungguh berdaya guna bagi sesama. Semangat…..

Jangan suka dengki dan iri,
hidup tak boleh serakah.
Jangan sia-siakan apa yang Tuhan beri,
hidup kita harus jadi berkah.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here