Bacaan: 1Raj. 11:29-32;12:19; Markus 7:31-37
Kemudian Yesus meninggalkan pula daerah Tirus dan dengan melalui Sidon pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang yang tuli dan yang gagap dan memohon kepada-Nya, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Dan sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya: “Efata!”, artinya:Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceriterakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang dan berkata: “Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata.”
Sahabat pelita hati,
JIKA kita mendengar kata-kata “Ia menjadikan segala-galanya baik”, kita teringat akan kisah penciptaan sebagaimana tersurat dalam kitab Kejadian pasal pertama. Allah mencipta alam dan segala isinya untuk kebaikan. Karya ciptaan-Nya semuanya baik dan ditujukan demi dan untuk kebaikan. Namun tatanan hidup yang baik itu dirusak oleh ambisi dan nafsu manusiawi sebagaimana dilukiskan dalam kitab Kejadian pasal tiga (3), jatuhnya manusia di dalam dosa. Atas pengaruh iblis, Adam dan Hawa tergoda dan jatuh dalam dosa.
Sahabat terkasih,
Hari ini adalah Hari Orang sakit Sedunia (HOS) ke-30. Saat kita memberikan dukungan kepada orang-orang yang sedang sakit terutama para lansia. Karya dan pewartaan Yesus bertujuan untuk menjadikan segala-galanya baik kembali. Orang yang sakit disembuhkan, yang menderita dibebaskan dari deritanya, yang lemah dikuatkan, yang miskin diperhatikan dan yang tersingkir dirangkul dan mengalami peneguhan. Singkatnya, karyanya membawa kebaikan. Kehadiran Yesus sungguh dirindukan oleh setiap orang yang mengharapkan sapaan dan karya kasih-Nya. Sebagai murid-murid-Nya kita pun memiliki tugas dan tanggung jawab yang sama yaitu menebar dan menaburkan kebaikan. Melalui tugas dan tanggungjawab masing-masing kita pun membawa kebaikan itu. Apa yang telah kita buat dan usahakan? Marilah kita melanjutkan misi Tuhan yakni menaburkan kebaikan agar kebaikan-Nya semakin dirasakan oleh banyak orang. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Sebelas Februari duapuluh dua, hari orang sakit sedunia. Kita awali hari dengan berdoa, agar berlimpah kasih karunia
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)