Bacaan: Yesaya 1:11-17, Matius 10:34-11:1
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Barangsiapa menyambut kamu ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.” (Mat10:38-40.42)
Sahabat pelita hati,
INILAH ajaran Yesus paradoks keselamatan, “yang mempertahankan nyawa akan kehilangan nyawa dan yang kehilangan nyawa akan memperolehnya” (ay.39). Bagaimana memahami ajaran ini? Kehilangan nyawa berarti berani berserah diri secara total kepada Tuhan. Ini berarti berani mempertaruhkan seluruh hidup kita bagi Tuhan Tuhan. Dengan kata lain, siap dan berani melupakan diri: kebanggaan diri, kepuasan diri maupun kesenangan yang selama ini dinikmati. Bukankah sikap seperti ini yang diteladankan Yesus kepada kita? Ia rela kehilangan harga diri-Nya demi penebusan dosa manusia, Ia rela direndahkan, dihina, disiksa dan akhirnya disalib. Jadi, melupakan diri berarti membiarkan kehendak Allah menjadi yang utama di dalam hidup kita. Selanjutnya, kehendak Allah itu harus kita laksanakan dalam hidup sehari-hari. Inilah yang dinamakan berani berkorban untuk Tuhan, mempertahuhkan hidup bagi-Nya dan bersatu dengan-Nya. Inilah yang dimaksud dengan “kehilangan nyawa” namun menemukan Tuhan. Penggambaran paling jelas kita temukan dalam ilustrasi jika biji gandum tidak kehilangan dirinya alias mati tidak akan pernah tumbuh menjadi sebatang pohon gandum. BIji gandum mendapatkan kehidupan yang baru justru kalau dia membelah diri terlebih dahulu dan hancur di dalam tanah.
Sahabat terkasih,
Marilah kita mempertaruhkan dan mempersembahkan hidup kita pada Tuhan dengan sepenuh hati. Ketika kita menjalani hidup dan tanggungjawab dengan totalitas hati, sejatinya kita sedang menaruhkan harapan kita kepada-Nya. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Bunga mawar bunga melati, menghias taman indah merekah. Jika biji gandum jatuh ke tanah dan mati, ia akan menghasilkan banyak buah.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)