Pelita Hati: 11.11.2018 – Seluruhnya bagi Tuhan

0
1,532 views

Bacaan Markus 12:38-44

Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit. Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk 12:41-44)

SAHABAT pelita hati,

Kini kita berjumpa dengan kisah persembahan seorang janda miskin yang dipuji oleh Yesus, bukan karena besarnya jumlah persembahan tetapi ketulusannya. Peristiwa ini menegaskan bahwa Tuhan tidak melihat hal yang nampak secara lahiriah saja, tetapi Ia melihat ke dalam hati. Walaupun persembahan janda miskin itu dari segi nominal sangat    sedikit, tetapi ia memberikan dengan cinta yang besar. Ia hanya memberikan dua peser uang ke kotak persembahan yang merupakan penghasilannya yang didapat satu hari itu. Dengan kata lain, ia memberikan seluruh penghasilannya kepada Tuhan demi cinta dan kurban untuk Tuhan. Seluruhnya ia persembahkan bagi Tuhan.

Sahabat terkasih,

Tuhan tidak melihat berapa besar persembahan yang kita haturkan tetapi apakah hati kita seluruhnya diarahkan kepada Tuhan? Kiranya Tuhan berkenan agar kita pun selalu dengan penuh syukur mempersembahkan hati kepada-Nya. Apakah kita telah mempersembahkan yang terbaik bagi Tuhan? Apakah kita telah mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga yang kita sayangi, kepada tanggungjawab yang diberikan di tempat kerja, di lingkungan Gereja? Apakah kita telah mempersembahkan perhatian kepada sanak saudara yang berkekurangan dan menderita? Jadilah seperti janda miskin yang mempersembahkan seluruh hatinya bagi Tuhan melalui karya kebaikan kita kepada sesama. Itulah yang berkenan di hati-Nya.

Berakit-rakit ke hulu,
berenang-renang ke tepian.
Pakailah hidupku selalu,
sebagai alat-Mu Tuhan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here