Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.
Kisah penyembuhan orang lumpuh kali ini memang lain dari yang lain atau tidak lazim. Sejumlah orang menggotong yang sakit lumpuh dan dengan nekad membuka (dengan paksa) atap sebuah rumah, tempat Yesus mengajar yang pesak dengan orang. Tentunya suasana menjadi gaduh. Mereka menurunkan si lumpuh dari atap rumah persis di hadapan Yesus. Anehnya, Tuhan pun menanggapi permintaan mereka dan sembuhlah si lumpuh itu.
Sahabat pelita hati,
Ada dua pesan keutamaan yang bisa kita renungkan.
Pertama, Nyatalah bahwa Yesus datang untuk semua orang, semua lapisan golongan dan tak membeda-bedakan. Tuhan pun tak menuntut perlakuan istimewa. Di mana pun dan kapan pun Ia selalu siap membantu orang yang dengan penuh imaohon bantuan. Maka janganlah takut untuk bermohon kepada-Nya.
Kedua, demi sesamanya yang menderita (lumpuh) keempat orang itu berusaha sekuat tenaga untuk penyembuhan sesamanya. Dan Tuhan sungguh melihat niat iman yang tulus dari orang-orang yang membawa si lumpuh. Nah, belajar dari kisah ini, kita bertanya diri: Apa yang bisa kita lakukan untuk sesama yang menderita? Apakah kita juga berusaha mencari cara atau jalan agar sesama kita dibebaskan dari deritanya? Bagaimana kita dapat membantu agar diringankan dari perjuangan dan penderitaannya? Semoga kita bisa belajar dari orang-yang menggotong si lumpuh dalam pelita sabda ini. Tetap semangat berbagi.berkat.
Hidup berputar seperti roda, harus siap menghadapi dan menjalani. Ketika Yesus melihat iman mereka, Tuhan bersabda,"Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!"
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
1Sam. 8:4-7.10-22a
Markus 2:1-12
Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring.
Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”
Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?” Tetapi Yesus segera mengetahui dalam hati-Nya, bahwa mereka berpikir demikian, lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh ini: Dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalan? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa” — berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu —: “Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: “Yang begini belum pernah kita lihat.” (Mrk 2:2b-4.11-12)