LALU Yesus berubah rupa di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia.
Kata Petrus kepada Yesus: “Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia.”
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: “Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia.” (Matius 17:2-5)
Kisah transfigurasi di Gunung Tabor ini dipuncaki dengan perintah untuk mendengarkan Tuhan. Mendengarkan Tuhan merupakan langkah awal menuju pelaksanaan kehendak-Nya. “Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya”, itulah sabda Yesus yang menggambarkan mutu hidup Sang Bunda Maria. Semoga kita pun setia mendengarkan sabda keutamaan-Nya dan mampu untuk melaksanakan dalam kehidupan, sehingga semakin banyak orang merasakan kasih Tuhan melalui kesaksian hidup kita. Sekecil apa pun peran kita dalam mewartakan kebaikan, Tuhan memperhitungkan.
Jangan takut menjadi murid Tuhan,
kasih-Nya tak berkesudahan,
Ia takkan membiarkan,
kita berjalan sendirian,
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem- rm.is